Di Luar Dugaan, Triwulan Dua Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen. Ditopang Peningkatan Konsumsi dan Investasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Selasa (5/8/2025), ekonomi Indonesia triwulan dua 2025 tumbuh 5,12 persen secara tahunan (yoy). Capaian ini merupakan yang tertinggi dalam delapan triwulan terakhir.
Beberapa hari sebelumnya sejumlah ekonom memprediksi ekonomi Indonesia triwulan dua hanya akan tumbuh di bawah 5 persen, tidak banyak berbeda dengan pertumbuhan triwulan satu sebesar 4,87 persen (yoy).
Menurut BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2025 mencapai Rp5.947,0 triliun, dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.396,3 triliun.
Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,31 persen. Diikuti jasa perusahaan 9,31 persen, transportasi dan pergudangan 8,52 persen, akomodasi & makan minum 8,04 persen, informasi dan komunikasi 7,92 persen, industri pengolahan atau manufaktur 5,68 persen, perdagangan 5,37 persen, konstruksi 4,98 persen, administrasi pemerintahan 4,69 persen, serta sektor-sektor lainnya di bawah 4 persen.
Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,67 persen, diikuti konsumsi lembaga non pemerintah yang melayani rumah tangga (LNPRT) 7,82 persen, PMTB atau investasi 6,99 persen, konsumsi rumah tangga 4,97 persen, dan impor 11,65 persen.
Konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi, mencapai 54,25 persen, diikuti investasi 27,83 persen, dan ekspor 22,28 persen. Sedangkan konsumsi pemerintah dan konsumsi LNPRT hanya menyumbang 6,93 persen dan 1,35 persen. Sementara impor mengurangi pertumbuhan (minus) 20,66 persen.
Pada triwulan satu 2025 pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat 4,83 persen (yoy) dan investasi 2,12 persen (yoy). Menurut Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, pertumbuhan investasi terus meningkat sejak triwulan dua 2022 yang tercatat sebesar 3,09 persen (yoy).
Kemudian naik menjadi 4,05 persen pada triwulan dua 2023, 4,42 persen triwulan dua 2024, dan 6,99 persen triwulan dua 2025. “PMTB triwulan dua 2025 menjadi yang tertinggi sejak triwulan dua 2021 yang tercatat sebesar 7,50 persen (yoy),” jelas Edy.
Baca juga: Pemerintah Tetap Pede Ekonomi Tahun Ini Bisa Tumbuh 5 Persenan
Pertumbuhan PMTB triwulan dua 2025 didorong investasi swasta dan pemerintah. Belanja modal pemerintah misalnya, pada triwulan dua 2025 tumbuh 30,37 persen (yoy) terutama pada mesin dan peralatan. Impor barang modal jenis mesin juga meningkat 28,16 persen.
Beberapa proyek pemerintah dan swasta yang mendongkrak investasi triwulan dua 2025, antara lain program 3 juta rumah, jalan tol, MRT fase 2A di Jakarta, MRT Bali, tanggul laut fase C di Jakarta, dan Terowongan Samarinda, Kalimantan Timur.
Sementara secara triwulanan (qtq), ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan I-2025 tumbuh 4,04 persen, setelah terkontraksi (minus) 0,98 persen pada triwulan satu. Dari sisi produksi, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,53 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,05 persen.