Dapat Insentif Pajak, Kinerja Hotel di Jakarta Diperkirakan Membaik Bertahap

Marketbeat Cushman & Wakefield triwulan II 2025 yang dipublikasikan pekan ini, memperkirakan, pasar hotel di Jakarta akan membaik secara bertahap tahun ini, meskipun menghadapi tantangan, seperti kebijakan efisiensi anggaran pemerintah dan perang dagang global.
Sebagai respons terhadap kebijakan efisiensi anggaran pemerintah itu, para pelaku usaha hotel di Jakarta kini berfokus pada diversifikasi pasar serta inovasi produk dan layanan.
Menurut Cushman, hotel-hotel yang sebelumnya berfokus pada tamu dari institusi pemerintah dan badan usaha milik negara, kini mulai meningkatkan layanan dan produk mereka untuk menarik tamu dari perusahaan swasta, asosiasi profesional, komunitas, dan partai politik.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan memberikan insentif pajak kepada pengelola hotel di Jakarta, dalam bentuk potongan pajak sebesar 50 persen untuk dua bulan pertama, yang kemudian dilanjutkan dengan potongan sebesar 20 persen pada bulan-bulan berikutnya.
Baca juga: Banyak Libur Panjang, Kinerja Hotel di Jakarta Makin Buruk
Potongan pajak itu merupakan bagian dari insentif fiskal pemerintah, untuk mendorong pemulihan sektor perhotelan dan meningkatkan kepatuhan pajak.
“Dampak dari insentif itu diharapkan dapat secara bertahap memperbaiki kinerja pasar perhotelan di Jakarta secara keseluruhan,” tulis laporan Cushman.
Terus bangun hotel baru
Mungkin karena dalam jangka panjang prospek bisnis hotel di Jakarta tetap menjanjikan, penurunan kinerja perhotelan sejak awal pemerintah Presiden Prabowo, tidak membuat developer kapok membangun hotel baru.
Saat ini di Jakarta setidaknya sedang dikembangkan 6 hotel baru, sebagian besar hotel kategori menengah atas dan mewah, dengan target operasi tahun ini sampai 2028.
Yaitu, Mercure Daan Mogot (upper midscale 190 kamar-operasi 2025), ParkRoyal Jakarta Thamrin (upscale 162 kamar-2025), Marriot Gelora Jakarta (luxury 300 kamar-2026), MaxOne Hotel Wahid Hasyim (midscale 110 kamar-2026), Fairfield by Marriot Jakarta S Parman (upper midscale 250 kamar-2027), dan Andaz Jakarta (upscale 198 kamar-2028).