Menteri PKP: Tahun Depan Kuota KPR FLPP Diusulkan 500.000 Unit

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, tahun depan kuota subsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dinaikkan menjadi 500.000 unit rumah.
Hal itu disampaikan Maruarar (Ara) saat meninjau pengembangan dua perumahan subsidi di Serang, Banten, Sabtu malam (9/8/2025), sebagaimana dikutip keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PKP. Yaitu, Puri Delta Angsana dan ArsolLand.
Menteri PKP memuji kualitas rumah subsidi di dua perumahan itu yang disebutnya sangat baik. Di Puri Delta Angsana, tinggi plafonnya disebut mencapai 3,20 meter, luas tanah 72 m2 dibanding luas standar rumah subsidi yang lazimnya 60 m2, dan luas bangunan 36 m2 dari biasanya hanya 22 m2.
“Jalan lingkungannya juga dibangun dengan baik,” kata Ara dalam peninjauan di Puri Delta Angsana. Perumahan ini telah membangun 383 unit rumah subsidi, dan akan menambahnya 1.843 unit.
Ia menyatakan, tahun ini pemerintah menaikkan kuota subsidi rumah rakyat dengan skim FLL menjadi 350.000 unit dari awalnya 220.000 unit.
Pemerintah mendukung peningkatan target itu dengan berbagai kebijakan, seperti penyediaan likuiditas, serta PBG dan BPHTB gratis.
“Saya bersyukur kualitas rumah subsidi dari pengembang makin baik. Tahun depan saya sudah usulkan kuota (rumah subsidi dengan skim FLPP) meningkat menjadi 500.000 unit. Semoga disetujui,” ujar Menteri Maruarar.
Baca juga: Total Anggaran Subsidi FLPP Tahun Ini Tersedia Rp43 Triliun
Selain itu, Menteri PKP juga mengusulkan peningkatan anggaran untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), sebagai upaya memperbaiki rumah tidak layak huni.
“Rumah rakyat yang belum layak huni di Indonesia masih sekitar 26 juta unit. Program BSPS sangat penting untuk mengurangi angka tersebut,” tegasnya.
Sementara di ArsolLand, Ara menyampaikan apresiasi tinggi kepada pengembang yang berkomitmen menyediakan hunian berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Saya hari ini bertemu pengembang yang punya hati, dengan program gratis BPHTB, tanpa biaya notaris, dan tanpa uang muka. Ini sangat bagus untuk rakyat. Terima kasih kepada Pak Andre, selaku Ketua Umum APPERNAS Jaya, yang telah membangun rumah subsidi berkualitas bagi masyarakat,” kata Menteri PKP.
Ia melihat langsung contoh rumah yang dibangun di ArsolLand, dan mengungkapkan kekagumannya atas kualitas konstruksi yang melebihi standar minimal rumah subsidi.
“Saya sudah lihat rumah contohnya, bagus sekali. Temboknya dobel, atapnya tinggi hingga 3 meter, dan jalannya sedang dibangun dengan lebar 11 meter. Ini bukti rumah subsidi juga bisa dibangun dengan kualitas yang baik dan memberikan kenyamanan bagi penghuninya,” tambahnya.
Baca juga: Menteri PKP: Perlu Sosialisasi Lebih Gencar Agar Target Penyaluran FLPP Tercapai
Menteri Maruarar berharap, yang dilakukan pengembang Puri Delta Angsana dan ArsolLand, menjadi inspirasi pengembang lain di seluruh Indonesia.
“Saya doakan bisnis (Pak Andre) terus maju dan makin banyak masyarakat yang bisa menikmati rumah layak huni seperti (ArsolLand) ini,” tutup Ara.