Senin, Oktober 20, 2025
HomeNewsEkonomiTepis Fenomena "Rojali" dan "Rohana", Juli Penjualan Eceran Diprediksi Meningkat Signifikan

Tepis Fenomena “Rojali” dan “Rohana”, Juli Penjualan Eceran Diprediksi Meningkat Signifikan

Fenomena rombongan jarangan beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya-nanya (Rohana) sedang menjadi perhatian saat ini. Fenomena itu merujuk kepada pengunjung pusat-pusat perbelanjaan yang hanya window shopping atau makan-makan, namun tidak membeli aneka produk yang dijajakan di berbagai outlet, yang disebut sebagai indikator melemahnya daya beli.

Namun, Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (SPE BI) yang dirilis pekan ini menepis fenomena tersebut. Pada Juni 2025 penjualan eceran memang masih terkontraksi (minus) 0,2 persen secara bulanan (mtm), namun jauh membaik dibanding kontraksi Mei 2025 sebesar -1,3 persen (mtm).

Perbaikan penjualan itu ditopang peningkatan penjualan peralatan informasi dan komunikasi (3,5 persen), barang budaya dan rekreasi (7,3 persen), dan bahan bakar kendaraan bermotor (5,4 persen). Terutama dipengaruhi oleh kegiatan libur dan cuti bersama hari besar keagamaan, libur sekolah, serta program potongan harga tengah tahun.

Sementara secara tahunan (yoy) penjualan eceran tumbuh 1,3 persen dibanding 1,9 persen pada Mei 2025. Tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025 sewbesar 231,9, hanya sedikit lebih rendah dibanding IPR Mei sebesar 232,4.

Beberapa kelompok barang yang mendorong peningkatan IPR Juni 2025 adalah bahan bakar kendaraan bermotor (12,1 persen), makanan, minuman dan tembakau (2,4 persen), barang budaya dan rekreasi (1,5 persen), dan sandang (1,4 persen).

Baca juga: Juni Penjualan Eceran Diperkirakan Sedikit Membaik

Pada Juli 2025, penjualan eceran diprakirakan meningkat signifikan secara tahunan (yoy), kendati terkontraksi lebih dalam secara bulanan (mtm) karena berakhirnya libur sekolah dan cuti bersama hari besar keagamaan.

Secara bulanan (mtm) penjualan eceran Juli diperkirakan -4 persen dibanding -0,2 persen pada Juni 2025. Penurunan penjualan terutama dipengaruhi penurunan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta peralatan informasi dan komunikasi, masing-masing sebesar -5 persen dan -6,4 persen.

Namun secara tahunan (yoy), penjualan eceran diprediksi meningkat signifikan. Tergambar dari prakiraan IPR Juli 2025 sebesar 222,5 atau tumbuh 4,8 persen dibanding 1,3 persen pada Juni 2025.

Peningkatan kinerja penjualan itu bersumber dari kelompok suku cadang dan aksesoris (7,5 persen), makanan, minuman dan tembakau (6,2 persen), dan bahan bakar kendaraan bermotor (13,2 persen).

Responden survei memperkirakan, penjualan eceran 3 bulan mendatang (September 2025) menurun, dan 6 bulan ke depan (Desember 2025) meningkat signifikan.

Tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September sebesar 146,1 dibanding 159,3 pada periode sebelumnya.

Sementara IEP Desember 2025 tercatat sebesar 169,4, meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya sebesar 152, sejalan dengan faktor musiman libur Natal dan Tahun Baru.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini