Kamis, Oktober 23, 2025
HomeBerita PropertiIntiland Lunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan, Target Kurangi Utang Jadi Rp3,5 Triliun

Intiland Lunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan, Target Kurangi Utang Jadi Rp3,5 Triliun

PT Intiland Development Tbk melakukan pelunasan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap II Tahun 2022 (Sukuk Ijarah) senilai Rp250 miliar. Pelunasan Sukuk Ijarah ini menjadi wujud komitmen Intiland dalam menjaga kepercayaan investor serta sebagai upaya memperkuat struktur keuangan.

Menurut DIrektur Utama Intiland Archied Noto Pradono, pembayaran Sukuk Ijarah dilakukan sesuai jadwal jatuh tempo pada 25 Agustus 2025 dengan sumber dana untuk pelunasannya dari dana internal perusahaan.

“Kami selalu menjaga kepercayaan investor dan para pemegang Sukuk Ijarah dan langkah ini kembali menegaskan komitmen kami dalam memberikan nilai tambah kepada para investor dan memenuhi kewajiban pembayaran kepada para pemegang Sukuk Ijarah tepat waktu,” ujarnya dikutip dari siaran pers Minguu (31/08).

Penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap II Tahun 2022 sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan yang ditempuh perusahaan. Pelunasan ini menjadi langkah sukses berikutnya setelah pada bulan Desember 2024 juga telah melunasi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap III Tahun 2022 Seri A senilai Rp125 miliar.

baca juga: Strategi Deleveraging Bikin Utang Intiland Terus Berkurang

Selain kedua Sukuk Ijarah yang telah dilunasi tersebut, saat ini Intiland masih memiliki Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development Tahap III Tahun 2022 Seri B senilai Rp125 miliar yang jatuh tempo pada 2 Desember 2025. Seiring pelunasan Sukuk Ijarah Seri B ini maka posisi utang Intiland akan berkurang menjadi sekitar Rp4 triliun.

Menurut Archied, pelunasan Sukuk Ijarah menjadi bagian dari strategi utama perusahaan dalam menurunkan jumlah utang. Langkah ini juga sekaligus menjadi upaya nyata perusahaan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian serta menjaga tata kelola keuangan yang sehat.

Archied juga menyatakan akan selalu berkomitmen untuk mengedepankan praktik tata kelola keuangan yang baik, transparan, dan akuntabel. Dengan fondasi keuangan yang sehat pihaknya optimistis mampu bertumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Targetnya jumlah utang ini akan turun menjadi Rp3,5 triliun di akhir tahun ini.

Intiland juga mencermati bahwa prospek industri properti ke depan masih cukup menantang dan masih akan diambil berbagai langkah konservatif dan lebih hati-hati dalam pengembangan proyek baru dengan tetap mencermati setiap peluang untuk mendorong kinerja usaha.

Baca juga: Kawasan Industri Topang Pendapatan Intiland

“Dari sisi fundamental keuangan kami berhasil mencatatkan pencapaian yang positif melalui penerapan strategi deleveraging selama tiga tahun terakhir. Langkah ini menjadi prioritas penting untuk menurunkan beban utang dan bunga, meningkatkan efisiensi, serta menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” bebernya.

Penurunan jumlah utang dan beban bunga juga mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga stabilitas finansial. Efisiensi pembiayaan dilakukan melalui pelunasan, pengurangan, dan refinancing pinjaman berbunga tinggi serta divestasi aset non-core.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini