Rabu, September 17, 2025
HomeNewsEkonomiGubernur Perry: Ekonomi Indonesia Masih Terengah-Engah

Gubernur Perry: Ekonomi Indonesia Masih Terengah-Engah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu makin ditingkatkan agar sesuai dengan kapasitasnya.

Hal itu disampaikannya saat memaparkan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 16-17 September 2025 di Jakarta, Rabu (17/9/2025), secara daring.

Menurut Perry, pada triwulan III 2025 sejumlah indikator menunjukkan konsumsi rumah tangga (penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan share lebih dari 54 persen) masih belum kuat.

Hal itu dipengaruhi oleh menurunnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi, terutama konsumen dari kelompok menengah ke bawah, serta terbatasnya ketersediaan lapangan kerja.

Tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2025 sebesar 117,2, menurun dibanding Juli 2025 yang mencapai 118,1, kendati maish berada di zona optimis (indeks >100).

“Investasi juga perlu terus diperkuat (untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja). Antara lain melalui percepatan realisasi berbagai program prioritas pemerintah, termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai daerah,” kata Gubernur BI.

Baca juga: Gubernur BI: Ekonomi Dunia Makin Payah

Sementara ekspor diprakirakan lebih baik, ditopang kenaikan ekspor produk pertanian dan manufaktur, khususnya minyak kelapa sawit (CPO) ke India seiring penurunan bea impor.

Perry memperkirakan belanja pemerintah, penopang pertumbuhan ekonomi dengan share sekitar 8-9 persen, akan meningkat di semester dua 2025. Sejalan dengan implementasi proyek prioritas di bidang pangan, energi, pertahanan dan keamanan, ditambah sejumlah paket stimulus.

Perry menyatakan, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Yaitu, melalui penurunan suku bunga, pelonggaran likuiditas, peningkatan insentif makroprudensial, serta percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan.

“Dengan penguatan sinergi kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah, pertumbuhan ekonomi semester dua 2025 diprakirakan membaik, sehingga secara keseluruhan selama 2025 akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen,” pungkas Gubernur BI.

Berita Terkait

Ekonomi

Gubernur BI: Ekonomi Dunia Makin Payah

Perekonomian dunia masih dalam tren melambat sebagai dampak penerapan...

Lagi BI Pangkas Bunga Acuan Jadi 4,75 Persen Demi Pertumbuhan Ekonomi

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 September...

60 Persen Ekspor Furnitur ke Amerika, HIMKI Minta Pemerintah Diplomasi Tarif yang Lebih Ringan

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyoroti eskalasi...

Juli Utang Luar Negeri Indonesia Berkurang Rp26 Triliun

Bank Indonesia melaporkan, Selasa (16/9/2025), posisi utang luar negeri...

Berita Terkini