Modal Asing Masih Lanjut Keluar Pasca Pergantian Menkeu

Pasca pergantian menteri keuangan 14 September 2025 modal asing portofolio masih melanjutkan aksi keluar dari pasar Indonesia. Pasar masih bertanya-tanya arah kebijakan ekonomi Indonesia setelah Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai menkeu.
Selain itu pasar juga masih khawatir dengan independensi Bank Indonesia (BI), menyusul kebijakan burden sharing (berbagi beban bunga pembiayaan pembangunan) antara pemerintah dan BI.
Karena itu investor asing menarik dananya dari Indonesia dan menempatkannya di instrumen lain seperti dolar AS dan emas. Itulah antara lain yang membuat nilai tukar rupiah melemah.
Kekhawatiran investor asing itu tercermin antara lain dari kenaikan premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun menjadi 70,17 bps per 18 September 2025, dibanding 67,72 pada 12 September 2025.
Mengutip laporan Bank Indonesia, Jum’at (19/9/2025), selama 15 – 18 September 2025, asing tercatat menarik keluar dananya (jual neto) Rp8,12 triliun.
Terdiri dari jual neto Rp5,49 triliun di pasar SBN dan Rp2,79 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto (memasukkan dana) hanya Rp0,16 triliun di pasar saham.
Baca juga: Modal Asing Masih Terus Keluar, Pekan Ini Rp14,24 Triliun. Tak Ada yang Masuk
Selama tahun 2025 hingga 18 September 2025, asing tercatat jual neto Rp59,73 triliun di pasar saham dan Rp119,62 triliun di SRBI, serta beli neto Rp41,82 triliun di pasar SBN.
Dengan kata lain selama 1 Januari-18 September 2025, asing menarik dana (jual neto) dari Indonesia lebih dari Rp137 triliun, dibanding menempatkan dana (beli neto) yang hanya Rp41 trilunan.
Hal itu bisa terjadi, karena sejak pekan ketiga Agustus modal asing terus menerus keluar, dan hampir tidak ada atau terlalu sedikit yang masuk.
Pekan lalu, berdasarkan data transaksi 8 – 11 September 2025, asing tercatat jual neto Rp14,24 triliun dan tidak ada yang masuk (beli neto).
Pekan sebelumnya (1-3 September 2025) arus keluar bersih modal asing itu mencapai Rp16,85 triliun. Tidak ada yang masuk.