Penyaluran Kredit Properti Agustus Membaik, Terutama Kredit Real Estat

Penyaluran kredit properti terus menurun sejak Mei 2025, dan mencapai titik terendah sebesar 4,3 persen pada Juli 2025.
Penurunan terdalam terjadi pada kredit real estate (pengembangan lahan) sebesar 3,9 persen (Juli 2025) dibanding 7 persen pada Juni 2025 dan 6,6 persen pada Mei 2025, yang menunjukkan minimnya peluncuran proyek baru.
Apalagi, banyak pengembang lebih suka menggunakan dana internal untuk mengembangkan lahannya, karena masih tingginya bunga kredit dan ketatnya persyaratan yang diterapkan bank kepada calon debitur.
Namun, pada Agustus 2025 penyaluran kredit properti membaik, tumbuh 4,6 persen (yoy) dibanding 4,3 persen (yoy) pada Juli 2025.
Penyumbang utama pertumbuhan kredit properti itu adalah kredit real estat dari 3,9 persen (Juli 2025) menjadi 5,2 persen pada Agustus 2025.
Baca juga: Kredit Agustus Tumbuh Lebih Tinggi, Termasuk Kredit Real Estat
Tercermin dari aksi sejumlah pengembang yang melansir klaster hunian baru sejak beberapa bulan terakhir.
Sementara pertumbuhan kredit pemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) stagnan di angka 7,1 persen, dan kredit konstruksi (pembangunan properti) membaik dari minus 1 persen menjadi minus 0,5 persen pada Agustus 2025.
Sebelumnya penyaluran KPR/KPA terus menurun dari 8 persen pada Mei 2025 menjadi 7,7 persen (Juni 2025), dan 7,1 persen (Juli 2025), yang menunjukkan makin lemahnya kemampuan masyarakat membeli rumah.
Sedangkan kredit konstruksi pada Mei 2025 masih tumbuh 1,5 persen, sebelum melorot menjadi 0,6 persen pada Juni 2025 dan terkontraksi (minus) 1 persen pada Juli 2025, yang menunjukkan tak adanya proyek properti dan infrastruktur baru.
Peningkatan penyaluran kredit properti itu sejalan dengan penurunan bunga pinjaman. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Agustus 2025 tercatat sebesar 9,12 persen, sedikit menurun dibanding Juli 2025 sebesar 9,15 persen.