Premi Risiko Investasi RI Naik Tajam, Modal Asing Masih Terus Keluar

Premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun meningkat tajam pekan ini. Kalau pada 12 September hanya 67,72 bps, sepekan kemudian (19 September 2025) naik menjadi 69,59 bps, dan meloncat menjadi 83,18 bps pada 25 September 2025.
Kenaikan premi CDS itu mencerminkan kekhawatiran pasar atau investor yang makin meningkat terhadap perekonomian Indonesia, baik karena faktor internal maupun eksternal, sehingga menuntut premi tambahan terhadap investasi mereka di sini sebagai antisipasi terhadap kemungkinan gagal bayar (default).
Dari dalam negeri, kekhawatiran investor terutama menyangkut nilai tukar rupiah yang terus memburuk dalam tiga pekan terakhir, menyusul kebijakan Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuan BI Rate selama dua bulan berturut-turut (Agustus dan September 2025) menjadi 4,75 persen.
Selain itu pasar juga masih bertanya-tanya arah kebijakan ekonomi Indonesia pasca pergantian menkeu, apakah akan lebih pro pertumbuhan atau tetap menjaga disiplin fiskal.
Dari luar negeri, dinamika ekonomi Amerika Serikat dan faktor geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang terus memanas, masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi persepsi investor.
Karena itu sejak minggu ketiga Agustus 2025, investor terus menarik modalnya (jual neto) dari Indonesia untuk dipindahkan ke instrumen investasi yang dianggap lebih aman seperti emas, dan berlanjut pekan ini, yang membuat rupiah kian terpuruk.
Baca juga: Modal Asing Masih Lanjut Keluar Pasca Pergantian Menkeu
Memang mulai ada modal asing yang masuk (beli neto) pada pekan keempat September 2025 ke pasar saham, namun nilainya jauh lebih kecil daripada yang keluar, sehingga secara keseluruhan aliran modal asing tetap minus besar (net outflows).
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jum’at (26/9/2025), selama 22 – 25 September 2025, asing tercatat jual neto Rp2,71 triliun.
Terdiri dari jual neto Rp2,16 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp5,06 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta beli neto Rp4,51 triliun di pasar saham.
Selama tahun ini hingga 25 September 2025, asing tercatat jual neto Rp51,34 triliun di pasar saham dan Rp128,85 triliun di SRBI, serta beli neto Rp36,25 triliun di pasar SBN. Dengan kata lain aliran modal asing portofolio mencatat net outflows Rp143,94 triliun.
Sebelumnya selama tiga pekan pertama September, aliran modal asing terus menerus keluar dari Indonesia, dan tidak ada yang masuk.