Lawatan Presiden Keluar Negeri Hasilkan Investasi Triliunan Hingga Pengembalian Artefak

Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke beberapa negara sejak 19 September 2025 lalu mendatangkan banyak hal. Menurut Sekretaris Kabinet (Setkab) Teddy Indra Wijaya, ini menjadi lawatan presiden ke luar negeri terpanjang untuk menghadirii Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat.
“Presiden telah selesai melaksanakan rangkaian kunjungan luar negeri yang utamanya adalah siding umum PBB. Dalam enam hari itu beliau telah berkunjung ke empat negara selain Amerika,” ujarnya dikutip dari siaran pers di laman resmi Setkab, Senin (29/09).
Jepang menjadi negara pertama yang didatangi secara singkat oleh Presiden Prabowo dengan mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dari ajang lima tahunan tersebut telah tercatat komitmen investasi sebesar 23,8 miliar dollar atau sekitar Rp380 triliun.
Baca juga: Bertemu PM Wong, Presiden Prabowo Akui Indonesia Tiru Program Perumahan Singapura
Kemudian di Amerika Serikat, Presiden Prabowo berpidato dalam Sidang Umum PBB setelah Brazil dan Amerika. Pidato presiden di hadapan 193 negara anggota PBB telah mendapatkan apresiasi maupun tanggapan positif dari para pemimpim dunia.
“Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat, kemudian PM Kanada, kemudian tadi Raja Belanda, kemudian tadi pagi juga Presiden Macron menelpon beliau langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden,” kata Teddy.
Selain itu Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. “Dalam waktu dekat tanggal 9 dan 12 Oktober Timnas Indonesia akan tampil di kualifikasi keempat piala dunia. Tidak mudah tapi bukan mustahil untuk Indonesia lolos di piala dunia,” imbuhnya.
Selanjutnya kunjungan singkat Presiden Prabowo di Kanada turut menghasilkan capaian strategis. Diterima langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Indonesia dan Kanada resmi mendandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA).
“Dengan adanya perjanjian ini 90,5 persen tarif barang-barang maupun produk-produk asal Indonesia akan dihapus oleh Kanada. Hal ini tentunya akan berdampak sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Menko Airlangga: 80 Persen Produk Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Akan Dikenakan Tarif 0 Persen
Dari Kanada, Presiden Prabowo menuju Belanda yang diterima langsung oleh Raja Willem-Alexander sebagai Kepala Negara Belanda dan juga Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda. Pertemuan resmi ini menandai penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak jawa bersejarah, serta fosil dan dokumen milik Indonesia.