September Semua Kelompok Barang Mengalami Inflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Rabu (1/10/2025), kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 mencapai 0,21 persen secara bulanan (mtm), sehingga secara tahunan IHK mencatat inflasi 2,65 persen (yoy) dan 1,82 persen secara tahun kalender (Januari-September 2025).
Semua kelompok barang mengalami kenaikan IHK yang tinggi. Inflasi inti (inflasi tanpa memasukkan kelompok bahan makanan bergejolak/volatile food dan kelompok barang yang dikendalikan pemerintah/administered prices) September 2025 tercatat 0,18 persen (mtm), jauh lebih tinggi dibanding Agustus sebesar 0,06 persen (mtm).
Inflasi inti September 2025 disumbang terutama oleh kenaikan komoditas emas perhiasan dan biaya kuliah akademi/perguruan tinggi. Dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas emas global dan faktor musiman dimulainya tahun ajaran baru perguruan tinggi. Secara tahunan, inflasi inti September 2025 mencapai 2,19 persen (yoy), naik dibanding Agustus 2025 sebesar 2,17 persen (yoy).
Inflasi kelompok volatile food juga meningkat tinggi secara bulanan pada September 2025 sebesar 0,52 persen (mtm), dibanding Agustus 2025 yang mencatat deflasi atau penurunan IHK 0,61 persen (mtm).
Penyumbang utama inflasi kelompok volatile food adalah cabai merah dan daging ayam ras, seiring dengan pasokan yang terbatas akibat berakhirnya masa panen dan peningkatan biaya input produksi.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 6,44 persen (yoy), juga jauh lebih tinggi dari inflasi Agustus sebesar 4,47 persen (yoy).
Begitu pula kelompok administered prices, pada September 2025 mengalami inflasi 0,06 persen (mtm), meningkat tinggi dibanding Agustus 2025 yang mencatat deflasi 0,08 persen (mtm).
Baca juga: Setelah Juli Catat Inflasi Tinggi, Agustus Ekonomi RI Alami Deflasi
Penyumbang utama inflasi kelompok administered prices adalah sigaret kretek mesin dan tangan, seiring berlanjutnya kenaikan harga jual eceran rokok. Secara tahunan, kelompok administered prices juga mencatat inflasi 1,10 persen (yoy) pada September 2025, naik dibanding Agustus 2025 sebesar 1 persen(yoy).
Inflasi September 2025 jauh lebih tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya, baik secara bulanan, tahunan maupun tahun kalender (ytd), dan makin mendekati kisaran sasaran inflasi 2,5±1% pada 2025 dan 2026.
Pada Agustus 2025 inflasi IHK tercatat 2,31 persen (yoy). Menurun dibanding inflasi tahunan (yoy) Juli 2025 sebesar 2,37 persen, namun tetap jauh lebih tinggi dibanding Juni 2025 sebesar 1,87 persen, Mei 1,60 persen, April 1,95 persen, Maret 1,03 persen, Februari -0,09 persen (deflasi), dan Januari 0,76 persen.
Sementara secara ytd inflasi IHK Agustus tercatat 1,60 persen, juga menurun dibanding Juli 2025 sebesar 1,69 persen. Namun, tetap lebih tinggi dibanding Juni 1,38 persen, Mei 1,19 persen, April 1,56 persen, Maret 0,39 persen, Februari 1,24 persen, dan Januari -0,76 persen (deflasi).
Sedangkan secara bulanan inflasi IHK September 2025 sebesar 0,21 persen (mtm), juga meningkat tinggi dibanding Agustus sebesar minus 0,08 persen (deflasi).