Senin, Oktober 6, 2025
HomeBerita PropertiPasar Properti Industri Asia Pasifik Yang Kian Dinamis

Pasar Properti Industri Asia Pasifik Yang Kian Dinamis

Pasar industri dan logistik Asia Pasifik menunjukkan tanda-tanda keseimbangan baru dengan Singapura dan India memimpin pertumbuhan regional seiring dengan dinamika pasokan dan sewa yang berbeda di seluruh kawasan Asia Pasifik.

Menurut laporan terbaru Colliers, kondisi memulihkan belanja konsumen diperkirakan akan mendukung momentum ekonomi sektor industri dan logistik selama 12 hingga 18 bulan ke depan di seluruh pasar utama Asia Pasifik.

Laporan Colliers Asia Pacific Industrial & Logistics Market Insights September 2025 menemukan bahwa peningkatan aktivitas e-commerce dan penyedia logistik pihak ketiga akan terus mendorong permintaan karena para penyewa mencari solusi pergudangan yang efisien dan berkualitas tinggi.

“Sektor industri dan logistik Asia Pasifik sedang menjalani penataan ulang yang strategis dan meskipun permintaan sewa telah menurun di beberapa pasar, fundamentalnya tetap kuat. Kami mengalami peningkat permintaan dari investor inti-plus dengan pergeseran lebih lanjut ke investasi inti selama 12 bulan ke depan,” ujar Gavin Bishop, Managing Director Industrial & Logistic Colliers melalui siaran persnya Minggu (05/10).

Baca juga: Perluas Portofolio, Astra Property Akuisisi Perusahaan Properti Industri dan Logistik

Para penyewa semakin memprioritaskan aset dengan spesifikasi tinggi dan siap otomatisasi yang mendukung efisiensi operasional dan keberlanjutan. Pergeseran ini mendorong pertumbuhan sewa di pasar-pasar utama dan memperkuat proposisi nilai jangka panjang di sektor ini.

Meskipun permintaan secara keseluruhan telah menurun, laporan tersebut juga menemukan bahwa aktivitas penyewaan tetap tinggi di sektor-sektor yang didorong oleh konsumsi domestik dan transformasi rantai pasok.

Selain itu meningkatnya permintaan konsumen di kawasan ini telah mendorong peningkatan aktivitas penyewaan oleh penyedia logistik pihak ketiga dan sektor e-commerce. Menurut Direktur Pelaksana Layanan Industri & Logistik Colliers India Viijay Ganesh, permintaan dari penyewa diperkirakan akan terus berlanjut di sebagian besar pasar di kawasan kecuali dari perusahaan berorientasi ekspor yang menghadapi ketidakpastian akibat dampak tarif terhadap probitabilitas mereka.

“Singapura mengalami peningkatan permintaan sebesar 133 persem year-on-year (yoy), sebagian besar didorong oleh penyerapan pasokan baru. India juga mencatat hasil yang kuat dengan peningkatan aktivitas penyewaan sebesar 32,3 persen yoy selama semester pertama 2025 dan peningkatan 13,9 persen dibandingkan semester kedua 2024. Angka-angka ini mencerminkan kekuatan pasar-pasar ini yang berkelanjutan dan pentingnya aset logistik berkualitas tinggi secara strategis,” jelasnya.

Di seluruh kawasan, dinamika sisi penawaran masih bervariasi. Pengembang semakin mengadopsi strategi penghindaran risiko terutama di pasar-pasar dengan tingkat kekosongan yang tinggi. Pasokan di Australia, Jepang, dan Singapura mulai menurun dan itu membantu menstabilkan tingkat kekosongan. Sebaliknya, pasar-pasar seperti Tiongkok Daratan dan sebagian India terus menghadapi tekanan kenaikan kekosongan karena pasokan baru yang substansial.

Pertumbuhan sewa di seluruh Asia Pasifik beragam, mencerminkan kondisi pasar lokal. Ahmedabad di India mencatat pertumbuhan sewa yoy terkuat sebesar 17,6 persen, diikuti oleh Pune (11,1 persen) dan Brisbane (7,3 persen). Pasar-pasar ini terus diuntungkan oleh permintaan yang kuat dan pasokan yang terbatas yang mendorong persaingan ruang. Sementara itu, harga sewa telah menurun di Tiongkok Daratan dan Hong Kong di mana kelebihan pasokan dan melemahnya permintaan membebani kinerja pasar.

Laporan tersebut menemukan bahwa prospek pertumbuhan sewa di seluruh wilayah secara umum tetap positif, namun tekanan diperkirakan akan terus berlanjut di berbagai pasar di mana pasokan terus melampaui permintaan. Para penyewa semakin mencari gudang dengan spesifikasi tinggi dan siap otomatisasi yang mendukung efisiensi operasional dan tujuan keberlanjutan yang memperkuat tren ‘flight-to-quality’.

Baca juga: Kawasan Industri Jadi Penopang Sektor Properti, Diuntungkan Perang Dagang China-Amerika

Sementara itu di Indonesia, menurut Kepala Layanan Industri & Logistik Colliers Indonesia Rivan Munansa, untuk pasar industri di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang terus berkembang didorong oleh meningkatnya permintaan dari sektor pusat data dan kendaraan listrik (EV).

“Perusahaan-perusahaan Tiongkok secara aktif melakukan relokasi dan ekspansi di area Jabodetabek termasuk koridor pertumbuhan utama seperti Karawang, Purwakarta, Subang, dan Batang. Dengan pasokan yang terbatas dan minat investor yang kuat, wilayah-wilayah ini siap menjadi pusat strategis bagi perkembangan industri di masa depan,” bebernya.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini