Danantara Puji BTN Buka Akses Pembiayaan Bagi Pekerja Informal

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menegaskan posisinya sebagai bank utama pembiayaan perumahan di Indonesia.
Hingga akhir September 2025, BTN telah menyalurkan 142.743 unit KPR Sejahtera FLPP, atau setara 81,8 persen dari total realisasi nasional sebanyak 188.434 unit yang disalurkan seluruh bank pelaksana KPR subsidi. Capaian itu menandai peran strategis BTN dalam menopang program pemerintah di sektor perumahan.
Dengan penyerapan lebih dari 4/5 porsi nasional, BTN menjadi tulang punggung pelaksanaan Program Tiga Juta Rumah, dan upaya percepatan penurunan backlog perumahan di Indonesia.
BTN menjalankan peran ganda dalam mendukung program tersebut, tidak hanya di sisi demand dalam bentuk penyaluran KPR, tapi juga sisi supply berupa pembiayaan pengembangan perumahan.
Melalui Kredit Program Perumahan (KPP) atau KUR Perumahan misalnya, BTN menyalurkan pembiayaan bagi pengembang, kontraktor, pemasok bahan bangunan, hingga industri material perumahan level UMKM untuk mempercepat pembangunan hunian rakyat.
BTN juga bertindak sebagai integrator ekosistem perumahan nasional melalui pendirian Housing Finance Center, yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran (learning), konsultasi (advisory), dan riset (research) di bidang pembiayaan perumahan.
Pusat ini menjadi wadah pengembangan kapasitas, inovasi kebijakan, serta penyedia data dan kajian untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat dalam mewujudkan perumahan terjangkau dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Komisaris Independen Danantara Asset Management (DAM) Agus Sugiarto mengapresiasi prestasi BTN tersebut, dan berharap pertumbuhan penyaluran BTN tetap berlandaskan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), serta tepat sasaran.
Agus menyampaikan hal itu saat meninjau perumahan bersubsidi di Pasuruan, Jawa Timur, bersama jajaran BTN dan komisaris independen DAM lainnya, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, keberhasilan BTN menyalurkan KPR subsidi secara masif harus berjalan seiring dengan penguatan aspek transparansi, akuntabilitas, dan validasi penerima manfaat.
“Capaian BTN menyalurkan pembiayaan untuk lebih dari 140 ribu rumah subsidi hingga kuartal tiga 2025, merupakan hasil kerja luar biasa. Keberhasilan ini perlu diimbangi dengan penerapan GCG yang kuat, agar setiap rumah yang dibiayai benar-benar sampai ke masyarakat yang berhak dan memberi dampak sosial yang nyata,” kata Agus sebagaimana dikutip keterangan tertulis Ramon Armando, Corporate Secretary BTN, Rabu (15/10/2025).
Agus juga memuji langkah BTN yang membuka akses pembiayaan bagi pekerja informal dan wirausaha kecil. Ia menyebutnya sebagai inovasi penting dan sangat positif dalam memperluas inklusi keuangan nasional.
Hal itu perlu terus diikuti dengan mekanisme monitoring dan evaluasi yang kuat. “Tata kelola dan pengawasan tetap perlu diperkuat agar inisiatif itu tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujar dia.
Baca juga: BTN Akad KPR FLPP Rata-Rata 1.000 Unit per Hari
Komisaris Independen DAM lainnya Haryo Baskoro Wicaksono menilai pentingnya penyempurnaan berkelanjutan terhadap skema KPR Sejahtera FLPP agar penyaluran pembiayaan makin cepat, efisien, dan tepat sasaran.
Sementara Komisaris DAM Bambang Sugeng Rakmono menyoroti pentingnya arah kebijakan pembiayaan perumahan ke depan yang lebih berwawasan lingkungan atau berkelanjutan (green housing).
Ia berpendapat, integrasi aspek keberlanjutan dalam pembiayaan hunian akan memperkuat peran sektor perumahan dalam mendukung target pengurangan emisi karbon dan pembangunan nasional yang ramah lingkungan.