Senin, Oktober 20, 2025
HomeBerita PropertiCinere Masih Jadi Magnet Kaum Menengah Atas di Depok, Tapi Sawangan Makin...

Cinere Masih Jadi Magnet Kaum Menengah Atas di Depok, Tapi Sawangan Makin Naik Kelas

Rumah123 Flash Report September 2025 yang dipublikasikan marketplace properti Rumah123 baru-baru ini menyatakan, Kota Depok (Jawa Barat), mencatat tren harga rumah seken paling tinggi di tengah melambatnya pasar properti Jabodetabek dan nasional.

Lima kecamatan di salah satu kota satelit di megapolitan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) itu, tercatat sebagai yang paling populer di mata para pencari rumah.

Yaitu, Cinere dengan proporsi pencari rumah 16,3 persen, diikuti Sawangan 15,8 persen, Cimanggis 12,8 persen, Beji 11,2 persen, dan Pancoran Mas 8,6 persen.

Menurut Head of Research Rumah123 Marisa Jaya, Cinere yang lokasinya paling dekat dengan Jakarta Selatan, masih bertahan sebagai area dengan permintaan properti kelas menengah hingga menengah-atas tertinggi di Kota Depok.

Sebanyak 54,7 persen permintaan di Cinere terpusat di segmen hunian seharga Rp1–3 miliar, dan 18,9 persen di kisaran harga Rp400 juta–Rp1 miliar.

“Dominasi permintaan pada segmen Rp1–3 miliar itu memperlihatkan, Cinere masih menjadi magnet konsumen dengan daya beli lebih tinggi,” kata Marisa melalui keterangan tertulis baru-baru ini.

Sebaliknya, Beji dan Cimanggis lebih merepresentasikan pasar kelas menengah. Di kedua kecamatan ini, properti dengan harga Rp400 juta–Rp1 miliar mendominasi permintaan, mencapai 51,2 persen di Beji dan 55,2 persen di Cimanggis.

“Angka tersebut memperlihatkan konsistensi preferensi masyarakat menengah yang mencari hunian terjangkau dengan akses yang relatif strategis,” ujar Marissa.

Baca juga: Proyek Perumahan Baru GNA Group di Sawangan Harganya Mulai Rp1,3 M

Pola berbeda terlihat di Pancoran Mas dan Sawangan, yang cenderung menarik minat segmen menengah hingga menengah-bawah.

Permintaan hunian dengan harga di bawah Rp400 juta mencapai 35,3 persen di Pancoran Mas, dan 48,7 persen di Sawangan.

Meskipun permintaan pada segmen Rp400 juta–Rp1 miliar masih cukup besar (45,3 persen di Pancoran Mas dan 42,3 persen di Sawangan), kebutuhan terhadap hunian dengan harga lebih tinggi hampir tidak signifikan, terutama di Sawangan yang masih berada di bawah 10 persen.

Namun demikian, Sawangan menunjukkan dinamika menarik sebagai area yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

“Kehadiran tol Depok–Antasari mendorong lahirnya berbagai pengembangan perumahan baru, termasuk oleh pengembang bereputasi nasional. Ini bisa mendorong Sawangan naik kelas dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan baru sektor perumahan di Depok,” terang Marissa.

Secara umum area Sawangan juga mencatatkan median harga yang rendah pada hampir semua segmen luas bangunan, sementara Cinere mencatat harga yang tertinggi. Hal ini selaras dengan pola permintaan di area tersebut serta kedekatan lokasi dengan Jakarta.

Kalau di Cinere harga rumah mungil di bawah 60 m2 rata-rata tercatat Rp610 juta, di Sawangan Rp535 juta/unit.

Namun, untuk rumah dengan luasan di atas 500 m2, harga rumah di Sawangan, juga Cimanggis, sudah mendekati harga rumah yang setara di Cinere. Yaitu, masing-masing seharga Rp8,2 miliar/unit dibanding di Cinere yang Rp9 miliar.

Berita Terkait

Ekonomi

Program Magang Berbayar Dibuka Lagi November, Kali Ini Untuk 80 Ribu Sarjana/Diploma

Pemerintah melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sudah meresmikan peluncuran...

Senin Besok Penyaluran BLT Rp900.000/KK untuk 35 Juta KK Dimulai

Untuk mendongkrak daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,...

Menko Airlangga: Bisa Jaga Pertumbuhan 5 Persen Per Tahun, Indonesia Jadi Negara Bright Spot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut satu tahun...

Berita Terkini