Kamis, Desember 4, 2025
HomeBankBank Jakarta Tuntas Salurkan Likuiditas dari Menkeu, Siap Terima Suntikan Likuiditas Berikutnya

Bank Jakarta Tuntas Salurkan Likuiditas dari Menkeu, Siap Terima Suntikan Likuiditas Berikutnya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyuntikan likuiditas segar ke pasar sebanyak Rp200 triliun September lalu, kemudian ditambah Rp76 triliun pertengahan November.

Kalau yang Rp200 triliun disalurkan sepenuhnya ke 5 bank BUMN anggota HIMBARA (Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI), yang Rp76 triliun dibagikan kepada 3 bank BUMN saja (Mandiri, BRI, dan BNI) sebesar masing-masing Rp25 triliun, ditambah Rp1 triliun untuk Bank Jakarta.

Menurut Menkeu, suntikan dana segar itu bertujuan meningkatkan jumlah uang primer (base money), dan menggerakkan sektor riil melalui penyaluran kredit oleh perbankan, yang selanjutnya diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Uang primer adalah uang yang dikeluarkan bank sentral, yang terdiri dari uang kartal (uang kertas dan logam) yang beredar di masyarakat, serta simpanan giro bank umum di bank sentral.

Direktur Utama Bank Jakarta Agus H Widodo mengapresiasi suntikan likuiditas Rp1 triliun dari Kementerian Keuangan kepada Bank Jakarta tersebut.

Agus menyebut hal itu sebagai kepercayaan, yang menjadi pendorong penting bagi Bank Jakarta dalam menjalankan mandat penyaluran pembiayaan yang berdampak pada perekonomian daerah.

“Bank Jakarta telah menyalurkan dana Rp1 triliun tersebut secara tuntas dan tepat waktu selama 12–21 November 2025. Penyaluran diprioritaskan ke sektor-sektor produkHf yang memiliki multiplier effect tinggi bagi perekonomian daerah, termasuk UMKM,” kata Agus melalui keterangan tertulis dikutip Selasa (2/12/2025).

Baca juga: Uang Beredar Sedikit Turun, Menkeu Tambah Likuiditas Perbankan Rp76 Triliun

Laporan realisasi penyaluran telah disampaikan Bank Jakarta secara resmi kepada Kementerian Keuangan. Setelah seluruh dana pemerintah tersebut tersalurkan, Bank Jakarta melanjutkan ekspansi kredit dan pembiayaan yang berasal dari likuiditas bank, yang dihimpun secara sehat dan berkelanjutan.

Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, jelas Agus, Bank Jakarta telah menyiapkan pipeline pembiayaan yang kuat, terukur, dan prudent untuk skala penempatan dana yang lebih besar. Hal ini mencerminkan kesiapan Bank Jakarta untuk menjalankan mandat pemerintah secara optimal dan bertanggung jawab.

Bank Jakarta sendiri disebut Agus tetap kuat, berdaya tahan, dan solid. Tercermin dari tingkat kesehatan bank kategori “Sehat” berdasarkan penilaian OJK semester I 2025, likuiditas yang kuat dan terjaga, serta kualitas aset yang baik dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali.

“Profil itu memperkuat kemampuan Bank Jakarta dalam mengelola dan menyalurkan pembiayaan dalam skala yang signifikan,” tegas Agus.

Berkaitan dengan itu, Agus menyampaikan kesiapan Bank Jakarta menyambut setiap peluang untuk kembali mendukung kebijakan fiskal pemerintah melalui penempatan dana berikutnya.

Baca juga: Menkeu Guyur Likuiditas Rp200 triliun, Tapi Penyaluran Kredit Malah Turun

Dengan prinsip tata kelola yang kuat, kehati-hatian, serta fokus pada sektor produkHf, Bank Jakarta siap memastikan setiap penempatan dana pemerintah itu, dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

“Bank Jakarta akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, OJK, dan seluruh regulator dalam menjalankan fungsi intermediasi secara sehat, akuntabel, dan berorientasi pembangunan,” pungkas Agus.

Berita Terkait

Ekonomi

Kadin-Kementerian Ekraf Perkuat Pengembangan Ekonomi Kreatif

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Ekonomi...

Menko Airlangga Sampaikan Kabar Indah tentang Ekonomi Indonesia

Perekonomian Indonesia memasuki akhir 2025 dengan fundamental yang makin...

Menko Airlangga: Kinerja Ekonomi Stabil, Saatnya Ekspansi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merilis tiga indikator makro ekonomi...

Berita Terkini