Kamis, Desember 18, 2025
HomeBerita PropertiPembangunan Tanggul Ciliwung Dikebut, Banjir Jabodetabek Bakal Berkurang Signifikan

Pembangunan Tanggul Ciliwung Dikebut, Banjir Jabodetabek Bakal Berkurang Signifikan

Untuk memperkuat pengendalian banjir di area Jabodetabek, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membangun sistem tanggul Sungai Ciliwung secara bertahap. Upaya ini melanjutkan rencana pengendalian banjir berdasarkan masterplan tahun 1973 yang telah disusun dan diperbaharui sesuai kebutuhan kawasan perkotaan.

Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, pembangunan tanggul Ciliwung merupakan bagian dari infrastruktur strategis yang harus dipercepat untuk mengurangi risiko banjir di pemukiman padat kawasan Jabodetabek.

“Pengendalian banjir membutuhkan sistem yang bekerja menyeluruh. Pembangunan tanggul Ciliwung menjadi prioritas agar masyarakat di sepanjang sungai mendapatkan perlindungan yang lebih baik,” ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Selasa (16/12).

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung–Cisadane David Partonggo Oloan Marpaung menjelaskan, sejauh ini pembangunan tanggul telah dilakukan di beberapa ruas prioritas yang memiliki risiko terhadap luapan tertinggi.

“Panjang keseluruhan tanggul yang akan dikerjakan mencapai sekitar 33,69 km dengan rincian 17,14 km sudah terbangun dalam periode 2013–2024 dan 200 m akan diselesaikan melalui pekerjaan lanjutan pada tahun 2025 ini,” jelasnya.

Selain capaian tersebut, BBWS Ciliwung-Cisadane juga menyiapkan paket pekerjaan tanggul baru yang akan dilaksanakan pada periode 2026–2029 yang mencakup beberapa kelurahan prioritas seperti Manggarai, Kampung Melayu, Bidaracina, Kebon Baru, Pengadegan, Rawajati, Pejaten Timur, hingga Tanjung Barat.

“Total panjang tanggul yang masuk dalam rencana konstruksi lanjutan ini mencapai 16,55 km sesuai tabel perencanaan yang telah disusun. Ruas-ruas ini berada di zona kritis yang selama ini sering terdampak luapan. Dengan pembangunan tanggul permanen risiko genangan dapat ditekan secara signifikan,” imbuhnya.

Baca juga: Dua Bendungan Kering Ini Akan Kurangi Banjir Jakarta

Pengendalian banjir Sungai Ciliwung tidak hanya mengandalkan infrastruktur fisik tetapi juga sistem monitoring modern. BBWS Ciliwung-Cisadane saat ini mengoperasikan Command Center Pengendalian Banjir yang dilengkapi CCTV pemantau sungai dan Early Warning System yang digunakan untuk kesiapsiagaan jika terjadi banjir.

Melalui sistem peringatan dini ini dapat diproyeksikan potensi banjir mulai dari durasi genangan hingga wilayah terdampak. Informasi ini akhirnya menjadi dasar pengambilan keputusan saat terjadi peningkatan debit di Ciliwung.

“Dengan percepatan pembangunan tanggul Ciliwung dan penguatan sistem monitoring banjir, Kementerian PU memastikan upaya pengendalian banjir di Jabodetabek dapat berjalan lebih efektif, adaptif, dan memberikan perlindungan yang lebih kuat bagi masyarakat,” pungkas David.

Berita Terkait

Ekonomi

BI: Tahun Depan Ekonomi Global Melemah, Ekonomi Indonesia Makin Baik

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), 16-17 Desember...

Jelang Akhir Tahun, Konsumsi Kaum Menengah ke Atas Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) November 2025 yang dipublikasikan...

Konsisten Positif, Kinerja Bank Mandiri Jelang Tutup Tahun

Tahun 2025 segera berakhir dan melihat kondisi likuiditas domestik...

Berita Terkini