Jumat, Desember 19, 2025
HomeNewsEkonomiAliran Masuk Modal Asing Masih Berat, Rupiah Melemah

Aliran Masuk Modal Asing Masih Berat, Rupiah Melemah

Bank Indonesia (BI) melaporkan, Jum’at (19/12/2025), premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 18 Desember 2025 turun menjadi 69,80 bps, dibanding 12 Desember 2025 sebesar 71,22 bps.

Namun, ketidakpastian global yang masih tinggi karena berbagai masalah geopolitik dan kondisi perekonomian negara raksasa seperti AS, China, Uni Eropa, India dan Jepang, membuat penurunan CDS itu tidak membuat modal asing portofolio ramai masuk ke Indonesia.

Aliran masuk modal asing masih berat. Apalagi, indeks dolar (DXY) menguat, sehingga investor asing lebih memilih menempatkan dana dalam dolar AS (USD) ketimbang pada instrumen investasi di negara-negara emerging market seperti Indonesia, walaupun imbal hasil atau yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 4,122 persen.

Terlebih yield surat utang seperti Surat Berharga Negara (SBN) terbitan pemerintah Indonesia juga makin kecil. Per 18 Desember 2025 tercatat sebesar 6,12 persen untuk tenor 10 tahun. Hanya beda 2 persen dengan yield UST Note 10 tahun.

Sebenarnya sejak dua pekan terakhir November 2025 sampai pekan pertama Desember 2025, modal asing terus mengalir masuk dengan nilai makin tinggi.

Pekan pertama Desember masuk bersih (beli neto) Rp14,08 triliun, sehingga nilai tukar rupiah menguat terhadap USD. Tapi, pekan kedua modal asing kembali kabur (jual neto) senilai Rp0,13 triliun.

Baca juga: Modal Asing Kian Banyak Masuk, Cadangan Devisa Meningkat, Rupiah Makin Kuat

Pekan ini Bank Indonesia (BI) melaporkan, modal asing kembali masuk (beli neto), tapi nilainya berdasarkan transaksi selama 15 – 18 Desember 2025 hanya Rp0,24 triliun (Rp240 miliar).

Terdiri dari beli neto Rp0,60 triliun di pasar saham dan Rp0,26 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto (keluar bersih) Rp0,62 triliun di pasar SBN.

Selama tahun 2025 hingga 18 Desember, modal asing tercatat masih jauh lebih banyak yang kabur ketimbang yang masuk. Yaitu, jual neto Rp25,04 triliun di pasar saham, Rp2,00 triliun di pasar SBN, dan Rp112,39 triliun di SRBI.

Karena minimnya aliran masuk modal asing itu, pekan ini rupiah pun melemah, kendati faktor pemicunya bukan hanya aliran masuk/keluar modal asing.

Baca juga: Indeks Dolar dan Yield UST Naik, Tapi Modal Asing Mengalir Masuk dan Rupiah Stabil

Pada akhir perdagangan Kamis, 18 Desember 2025, rupiah di pasar valas antarbank di Jakarta (JISDOR) ditutup pada level (bid) Rp16.710 per USD dibanding Rp16.665 pada akhir perdagangan Kamis pekan lalu.

Pada pembukaan perdagangan Jumat, 19 Desember 2025, kurs tengah rupiah dibuka stabil di level (bid) Rp16.710 per USD, sebelum ditutup turun ke level Rp16.735. Melemah 83 poin dibanding penutupan perdagangan Jum’at pekan lalu di level Rp16.652 per USD.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini