Jumat, Desember 19, 2025
HomeNewsEkonomiPinjaman yang Belum Dicairkan Kian Meningkat, Penyaluran Kredit Memang Belum Kuat

Pinjaman yang Belum Dicairkan Kian Meningkat, Penyaluran Kredit Memang Belum Kuat

Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), 16-17 Desember 2025, mengungkapkan, penyaluran kredit pada November 2025 sedikit meningkat menjadi 7,74 persen (yoy) dibanding 7,36 persen (yoy) pada Oktober 2025. Namun, BI menilai penyaluran kredit itu belum kuat.

“Peran kredit perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi perlu terus ditingkatkan. Sampai saat ini permintaan kredit belum kuat. Dipengaruhi sikap wait and see pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, serta penurunan bunga kredit yang masih lambat,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil RDG BI itu, Rabu (17/12/2025).

Sebagai perbandingan, pada September 2025 kredit tumbuh 7,7 persen, Agustus 7,56 persen, Juli 7,03 persen, Juni 7,77 persen, Mei 8,43 persen, dan empat bulan sebelumnya antara 9-10 persenan.

Belum kuatnya permintaan kredit itu tercermin dari fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) November 2025 yang kian besar, mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18 persen dari plafon kredit yang tersedia. Meningkat dibanding Oktober 2025 sebesar Rp2.450,7 triliun atau 22,97 persen.

Menurut Perry, pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh BI dan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di perbankan, perlu diikuti penurunan bunga bank lebih cepat.

Seiring penurunan BI-Rate sebesar 125 bps selama tahun ini, dan ekspansi likuiditas moneter BI, suku bunga INDONIA sudah turun 191 bps dari 6,03 persen pada awal 2025 menjadi 4,12 persen pada 16 Desember 2025.

Baca juga: Rupiah Fluktuatif dan Kredit Tetap Lesu, BI Pertahankan BI Rate 4,75 Persen

Bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tenor 6, 9, dan 12 bulan juga sudah turun masing-masing sebesar 226 bps, 226 bps, dan 228 bps sejak awal Januari 2025 menjadi 4,9 persen, 4,94 persen, dan 4,98 persen pada 12 Desember 2025.

Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 2 tahun begitu juga, sudah turun 199 bps dari 6,96 persen pada awal 2025 menjadi 4,97 persen pada 16 Desember 2025, dan tenor 10 tahun turun 110 bps dari 7,26 persen medio Januari 2025 menjadi 6,16 persen.

Bunga dana perbankan memang sudah turun agak lumayan, seperti bunga deposito 1 bulan yang sudah turun 67 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,14 persen pada November 2025. “Namun, penurunan bunga kredit cenderung lebih lambat, hanya 24 bps dari 9,20 persen pada awal 2025 menjadi 8,96 persen pada November 2025,” ujar Perry.

Kapasitas pembiayaan bank sendiri sangat memadai. Terlihat dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang meningkat 29,67 persen, dan penghimpunan simpanan masyaralat atau dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 12,03 persem (yoy) pada November 2025.

Ketahanan perbankan juga tetap kuat dengan permodalan yang terjaga pada level tinggi dan risiko kredit yang terjaga rendah. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Oktober 2025 meningkat menjadi 26,38 persen, sehingga makin mampu menyerap risiko.

Baca juga: Bunga Masih Tinggi, Penyaluran Kredit Stagnan, Kredit yang Belum Dicairkan Besar

Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan secara agregat tetap rendah sebesar 2,25 persen (bruto) dan 0,90 persen (neto) pada Oktober 2025. Yang masih tinggi NPL (bruto) UMKM sebesar 4,50 persen pada November 2025.

“Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan, ketahanan perbankan tetap kuat, ditopang oleh kemampuan bayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga,” jelas Gubernur Perry.

Minat penyaluran kredit perbankan umumnya juga masih baik. Tercermin dari persyaratan pemberian kredit (lending requirement) yang makin longgar, kecuali untuk segmen kredit konsumsi dan UMKM akibat peningkatan risiko pada kedua segmen tersebut.

“Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit tahun ini berada pada batas bawah kisaran 8-11 persen (yoy), dan baru akan meningkat pada 2026,” tutup Gubernur BI.

Berita Terkait

Ekonomi

BI Lansir Kebijakan Ini untuk Dorong Penurunan Bunga dan Penyaluran Kredit

Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berupaya...

BI: Tahun Depan Ekonomi Global Melemah, Ekonomi Indonesia Makin Baik

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), 16-17 Desember...

Jelang Akhir Tahun, Konsumsi Kaum Menengah ke Atas Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) November 2025 yang dipublikasikan...

Berita Terkini