Sabtu, Desember 27, 2025
HomeBankHati-hati Dengan 7 Kesalahan Kartu Kredit Ini

Hati-hati Dengan 7 Kesalahan Kartu Kredit Ini

Kartu kredit merupakan salah satu produk pinjaman dari bank yang diberikan dalam bentuk kartu dengan nominal pinjaman yang disebut limit kartu kredit. Idealnya, penggunaan kartu kredit untuk membantu mengelola keuangan dan menjaga cashflow supaya tetap sehat.

Tapi dalam praktiknya, banyak orang yang sembrono dalam menggunakan kartu kredit dan menganggapnya tambahan likuiditas sehingga digunakan untuk pembelian konsumtif. Dampaknya, tagihan bulanan membengkak dan menyulitkan untuk mengatur berbagai cost sehari-hari.

Selama digunakan dengan bijak kartu kredit bisa menjadi solusi finansial. Dikutip dari laman OCBC Kamis (25/12), ada tujuh kesalahan umum pengguna kartu kredit yang membuat tagihan membengkak. Berikut diantaranya.

Hanya bayar minimum payment
Membayar tagihan dengan nominal minimum memang terasa ringan, tetapi ini adalah penyebab paling umum kenapa saldo kartu kredit terus membengkak. Sisa tagihan akan dikenakan bunga tinggi dan bunga tersebut ikut berbunga lagi di bulan berikutnya. Efeknya mirip bola salju: makin lama makin besar. Ini yang membuat cashflow langsung terasa sesak karena sebagian besar gaji habis dipakai bayar bunga, bukan menutup utang pokok.

Telat bayar
Keterlambatan pembayaran tagihan langsung memicu denda yang jumlahnya tidak kecil. Begitu telat bayar, bunga dan denda akan menumpuk di tagihan bulan berikutnya. Selain menambah beban cash flow, kebiasaan telat bayar juga merusak riwayat kredit di sistem perbankan. Akhirnya, kartu kredit bukan lagi alat bantu finansial tapi jadi sumber tagihan yang makin tidak terkontrol.

Tarik tunai
Tarik tunai dari kartu kredit adalah transaksi paling mahal karena langsung dikenakan bunga sejak hari pertama tanpa masa tenggang. Ada juga biaya tambahan yang membuat jumlah penarikannya jauh lebih besar dari nominal yang kita terima. Ketika tarik tunai dilakukan berulang, secara otomatis akan membuat tagihan naik drastic dan bikin cashflow bocor terus-menerus.

Baca juga: Ligwina dan MR. DIY Berbagi Tips Prinsip “Value for Money”

Belanja impulsive karena promo
Promo cashback, diskon, dan cicilan sering bikin orang merasa “mumpung murah”. Padahal transaksi itu tidak benar-benar dibutuhkan. Tanpa disadari, kebiasaan ini membuat nominal tagihan melonjak sementara cash flow bulanan semakin ketat karena harus membayar semua transaksi impulsif tersebut.

Tidak mengatur limit dengan bijak
Limit yang terlalu besar membuat orang merasa punya “uang lebih” padahal semuanya adalah utang. Ketika limit kartu kredit longgar, kecenderungan belanja tanpa perhitungan juga meningkat. Nah saat tagihan datang, barulah terasa berat dan cash flow langsung terganggu. Mengatur limit sesuai kemampuan bayar sangat penting supaya pengeluaran tetap terkendali.

Tidak memantau mutase
Tidak mengecek transaksi secara rutin bisa membuat tagihan bengkak tanpa kita sadari, baik karena transaksi dobel, langganan otomatis yang lupa dibatalkan, atau aktivitas mencurigakan. Begitu tersadar, tagihannya sudah terlanjur besar dan cash flow ikut ketarik untuk menutup transaksi yang seharusnya bisa dicegah sejak awal. Monitoring rutin di aplikasi adalah langkah sederhana yang sangat penting.

Punya terlalu banyak kartu kredit
Memiliki banyak kartu sering membuat pengeluaran tersebar dan sulit dipantau. Setiap kartu punya limit, promo, dan jatuh tempo berbeda, dan hal ini mudah membuat kita kebingungan mengatur pembayaran. Tanpa disiplin tinggi, tagihan dari berbagai kartu akan menumpuk dan bikin cash flow jebol. Satu sampai dua kartu sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan kebanyakan orang.

Itulah beberapa kebiasaan salah saat menggunakan kartu kredit yang membuat tagihan membengkak dan mengganggu cash flow. Selain menghindari kesalahan tersebut, penting juga untuk memilih produk kartu kredit yang menguntungkan dan yang terpenting sesuai dengan profil lifestyle maupun kemampuan kita.

Berita Terkait

Ekonomi

Genjot Konsumsi, Pemerintah Juga Dorong Work from Mall

Pemerintah berupaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi...

Obligasi Bank Mandiri Oversubscription Lebih dari 3 Kali Lipat

Untuk terus mendorong akselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank...

Mulai Sekarang Ambil Paylater Tidak Segampang Dulu Lagi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan...

Peraturan Baru OJK: Paylater Hanya Boleh Diselenggarakan Bank dan Multifinance

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan...

Berita Terkini