Sabtu, Desember 13, 2025
HomeBerita PropertiPhilips Prioritaskan Ikon Kota

Philips Prioritaskan Ikon Kota

Philips, produsen lighting yang berbasis di Belanda, dalam upaya mengenalkan produk inovatifnya terus menjalankan program Kota Terang Hemat Energi (KTHE) yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Ini sekaligus bagian dari edukasi masyarakat agar hemat energi. Program ini dijalankan Philips dengan memprioritaskan ikon kota.

Kantor Walikota Medan
Kantor Walikota Medan

Kali ini yang mendapat giliran program KTHE adalah Kantor Walikota Medan yang dianggap menjadi ikon kota Medan dan Sumatera Utara. Oleh Philips Kantor Walikota Medan diberi pencahayaan dengan menggunakan teknologi terbaru lampu LED (led emitting diode). Jenis lampu ini  diklaim lebih hemat energi dengan umur pakai lebih panjang. Program serupa sudah diterapkan di Jembatan Ampera Palembang, Sumatera Selatan, Tugu Monas Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, dan  masih ada beberapa tempat lagi.

Menurut Ryan Tirta Yudhistira, Director of Marketing Management, Philips Lighting Consumer PT Philips Indonesia, Philips telah menginvestasikan dana lebih dari EUR 1,8 miliar  untuk riset dan pengembangan pencahayaan di seluruh dunia. “Kami menciptakan pencahayaan yang mengubah cara seseorang menyinari rumah, bisnis, hingga kota mereka. Untuk itu kami diakui sebagai perusahaan yang terinovatif di dunia,” katanya, saat meresmikan KTHE di Kantor Walikota Medan di Medan, Sabtu (15/3).

Selain KTHE Philips juga menghadirkan sistem pencahayaan terintegrasi melaui program Philips Lighting Services. Melalui program yang tadinya bernama turn key services ini, Philips akan menyediakan perencanaan pembiayaan dan manajemen proyek sistem pencahayaan. Sebuah bangunan komersial akan diberi pencahayaan secara gratis dimana pemilik gedung hanya membayar selisih penghematan tagihan listriknya selama periode tertentu.

Di Medan, Philips juga menyelenggarakan workshop bertajuk LED’s Green Medan diikuti para chief engineers bekerja sama dengan Chief Engineer Association (ACE) dan Building Engineer Association (BEA) di seluruh Indonesia. “Program ini penting sebab pencahayaan mengonsumsi 35 persen biaya operasional gedung, dengan pencahayaan tepat penghematan bisa mencapai 40 persen,” ujar Ryan. Yudis

Berita Terkait

Ekonomi

Modal Asing Kembali Kabur, Tapi Rupiah Stabil

Aliran modal asing portofolio sangat fluktuatif. Mudah masuk dan...

Bank BNI Dorong UMKM Hingga Pekerja Migran Naik Kelas

Bank BNI kembali memperkuat komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan...

Ini 8 Sektor Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi 2026, Tidak ada Sektor Perumahan

Menjelang akhir 2025, pemerintah terus mempersiapkan arah kebijakan ekonomi...

Berita Terkini