Serpong Next, Menuju Legok – Cikupa
Pasar akan terus bergerak mencari celah dengan harga lebih kompetitif. Ini yang terjadi di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kian tingginya harga tanah di Serpong dan kawasan sekitarnya mendorong pengembangan perumahan melebar ke kawasan-kawasan yang harga tanahnya lebih murah.
Saat ini yang mulai berkembang kawasan Puspitek di perbatasan Serpong-Pamulang dan Cisauk. Kedua kawasan ini lokasinya cukup dekat dengan BSD City. “Di kawasan Puspitek harganya masih terjangkau sehingga konsumen melirik kawasan ini,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, kepada housing-estate.com di Jakarta, Senin (14/4).
Perkembangan kawasan Puspitek juga juga terdorong perkembangan wilayah Pamulang yang harga rumahnya juga sudah tinggi. Beberapa perumahan di Pamulang seperti Cendana Residence dan Pamulang Residence di Jl Benda (Pamulang II) harga rumahnya mulai Rp400 jutaan – Rp1 miliaran. Sementara di Jl Puspitek ada Puri Serpong yang memasarkan hunian seharga Rp300 – 500 jutaan.
Selain kawasan Puspitek yang berkembang juga wilayah Muncul dan Cisauk di belakang BSD City. Di Muncul kini ada sejumlah perumahan menengah yang dikembangkan pengembang besar, sebutlah Serpong Jaya (PT Jaya Real Property Tbk), Serpong Natura (PT Sentul City Tbk), Serpong Lagoon (BSA Land). Beberapa perumahan ini memasarkan hunian Rp400 jutaan – Rp1 miliaran. Kendati mulai Rp400 jutaan bukan berarti harganya murah. Pasalnya, rumah seharga itu luas bangunannya 33-39 m2 dengan kaveling 60-72 m2. Di Jl Raya Cisauk ada Serpong Garden yang melansir rumah Rp500 jutaan (45/91).
Karena itu untuk pengembangan hunian menengah trennya akan bergerak ke barat ke kawasan Legok dan Cikupa. Selanjutnya, kata Ali, perkembangannya akan mengikuti rute rencana jalan tol Serpong – Balaraja. Ruas tol tersebut akan melintasi enam kecamatan di wilayah selatan dan barat Kabupaten Tangerang, yaitu Cisauk, Legok, Curug, Panongan, Tigaraksa, dan Balaraja. “Nantinya kantong-kantong hunian baru akan berkembang di beberapa kawasan itu mengikuti jalan tol,” tandas Ali.
Saat ini yang berkembang di kawasan tadi baru hunian menengah bawah. Paling banyak di Tigaraksa dan Legok. Sementara di kawasan Serpong dengan kian tingginya harga tanah huniannya akan mulai bertransformasi dari rumah tapak (landed residential) ke hunian vertikal (apartemen). “Kebanyakan pembelinya pun tidak lagi kalangan investor namun mulai membentuk end user (pemakai langsung),” lanjutnya. Yudis
