Beijing Bangun Bandara Berkapasitas 130 Juta Penumpang

China sangat ketat dalam pembatasan jumlah anak. Tapi tidak demikian dalam soal bandar udara. Sebagai raksasa ekonomi yang sebentar lagi diramalkan akan mengkudeta Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi nomor satu dunia, negara tirai bambu ini aktif menambah bandara baru. Di Daxing, 48 km di selatan Ibukota Tiongkok, Beijing, kini sedang dilakukan pembangunan bandara yang sampai sekarang belum ada namanya. Rencananya bandara baru tersebut dapat beroperasi tahun 2018.
Pembangunan bandara baru ini mendapat lampu hijau dari otoritas tahun lalu setelah melihat Beijing Capital International Airport (BCIA) tidak lagi dapat dikembangkan. Padahal arus penerbangan menuju Beijing terus meningkat. BCIA sendiri sudah dinaikkan kapasitasnya dan baru tahun 2008 pembangunan terminal ketiganya selesai.
Namun pada tahun 2013 saja, BCIA sudah didatangi 83,71 juta penumpang, dengan 1.700 penerbangan dari 92 maskapai dan terhubung dengan 236 bandara. Statistik ini menempatkan BCIA di posisi kedua sebagai bandara tersibuk di dunia di bawah Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport. Proyeksinya tahun ini jumlah penumpang di BCIA akan tembus 90 juta penumpang.
Menelan biaya Rp133,4 triliun
Bandara baru yang menempati area seluas 2.679 ha itu akan memiliki 8 runway dan 1 runway khusus militer. Terminalnya dirancang mampu menampung 130 juta penumpang dan menangani 5,5 juta ton cargo per tahun. Untuk membangun bandara ini pemerintah Tiongkok mengucurkan dana tidak tanggung-tanggung sebesar 11,5 millar dollar AS atau sekitar Rp133,4 triliun.
Jumlah dana tersebut merupakan angka yang cukup besar, apalagi perekonomiannya sedang melesu. Namun Tiongkok tidak mau surut mengingat bandara ini juga akan mendorong perkembangan wilayah di sisi selatan Beijing. Bahkan pemerintah Tiongkok juga berencana untuk memperluas 100 bandara lainnya serta membangun 82 bandara baru dengan total investasi 43 miliar dollar AS.
Rencana induk bandara Daxing didesain Netherlands Airport Consultants (NACO). Oleh NACO bandara ini dirancang dengan konsep berkelanjutan guna membantu kota mengurangi problem polusi udara dan emisi gas. Salah satunya dengan merancang jarak dan posisi runways dan taxiways sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh. Bandara ini juga akan dilengkapi stasiun kereta cepat dan kereta langsung ke kota, ke Stasiun Beijing Selatan dengan jarak tempuh 30 menit. Semua dibangun di bawah tanah dan terhubung langsung dengan semua bangunan terminal. Ayu
(berbagai sumber)