CSR Perusahaan Untuk Program Bedah Rumah

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menghimbau perusahaan yang memiliki program corporate social responsibility (CSR)-nya untuk menyalurkan ke kegiatan bedah rumah. Menurut Deputi Bidang Perumahan Swadaya Kemenpera, Jamil Ansari, anggaran pemerintah khususnya untuk rumah swadaya sangat terbatas sehingga bantuan yang bisa disalurkan masih belum optimal.
“Rumah yang tidak layak huni (RTLH) di Indonesia mencapai lebih dari 7,9 juta unit dan terus meningkat. Harus ada kerja sama dari seluruh masyarakat dan badan usaha untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat miskin khususnya pemukiman di sekitar perusahaan,” ujar Jamil pada acara diskusi di Jakarta, Senin (2/6).

Kemenpera melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, mengajak masyarakat bergotong royong membangun rumah agar lebih layak huni. Bantuan yang diberikan berupa stimulan dengan nilai yang berbeda, maksimal Rp60 juta per rumah. Menurut Jamil, sudah ada sejumlah perusahaan yang melaksanakan program CSR dengan melakukan bedah rumah di sekitar perusahaannya.
“Saat ini jumlah RTLH masih sangat banyak dan ini menjadi tantangan bagi pemerintah dengan anggaran yang terbatas. Karena itu Kemenpera sangat berharap bantuan dari perusahaan maupun LSM dengan bantuan stimulan agar masyarakat memiliki tempat tinggal yang lebih layak huni,” tandasnya. Yudis