Senin, September 8, 2025
HomeBerita PropertiEkonomi Tiongkok Tumbuh, Penjualan Rumah Naik

Ekonomi Tiongkok Tumbuh, Penjualan Rumah Naik

Perlambatan ekonomi Tiongkok tampaknya berangsur-angsur mulai membaik. Rabu lalu pemerintah Tiongkok mengumumkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 7,5 persen selama April-Juni. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi rata-rata Blomberg yang hanya 7,4 persen dan ini pertama kali terjadi dalam tiga kuartal terakhir.

Pertumbuhan tersebut adalah hasil dari kebijakan Perdana Menteri Li Keqiang untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 7,5 persen. Kebijakan itu terutama untuk menggairahkan lagi sektor industri, terutama subsektor perumahan, yang melambat juga karena kebijakan pemerintah. Kebijakan itu adalah mempercepat pengeluaran (belanja pemerintah) untuk memperluas jaringan kereta, memudahan penggelontoran dana untuk kredit dengan mengurangi kebutuhan cadangan bagi lembaga-lembaga keuangan pemberi kredit serta potongan pajak.

rumah-di-tiongkok

“Pemerintah terus mendukung sektor kunci yang dinilai memang perlu didukung saat ini, tapi tidak akan mendukung sektor yang dinilai tidak akan menggembirakan,” ujar Zhu Haibin, Kepala Ekonomi khusus Tiongkok di JP Morgan Chase & Co di Hong Kong. Kebijakan itu membuat belanja pemerintah per Juni lalu, menigkat 26,1 persen dibandingkan setahun yang lalu. Sementara pendapatan negara, menurut kementerian keuangan, dalam periode yang sama hanya tumbuh 8,8 persen.

Penjualan Rumah Naik

Pengendoran industri properti, terutama untuk pembelian rumah, dilakukan pemerintah pusat dan lokal. Hohhot, ibukota Propinsi Mongolia Dalam, adalah kota pertama yang mempelopori dengan mencabut batasan syarat pembelian rumah pada bulan lalu. Langkah ini diikuti Jinan, kota di sebelah Timur, pada bulan ini.

Seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah tidak lagi terlalu menahan diri berinvestasi untuk pengembangan wilayahnya. Seperti Propinsi Hebei Utara yang akan berinvestasi sebesar 1,2 triliuan Yuan (Rp2.249 trilun), termasuk di dalamnya untuk pembangunan jalan kereta, pendirian stasiun-stasin pembangkit energi dan perumahan. Propinsi Heilongjiang yang berada di Timur Laut juga sudah mengganggarkan belanja senilai 300 miliar Yuan (Rp562 triliun) untuk dua tahun ini untuk infrastruktur dan ke pertambangan.

Beberapa kebijakan itu membuat penjualan rumah meningkat. Dalam satu bulan (Mei-Juni) saja terjadi peningkatan sebesar 33 persen. Apalagi pengembang juga menawarkan diskon menarik. Walau demikian, menurut biro statistik, secara akumulasi dalam enam bulan pertama 2014, nilai penjualan rumah masih turun 9,2 persen dibanding periode yang sama setahun yang lalu. Selama periode tersebut nilai penjualan mencapai 2,56 triliun Yuan atau setara Rp 4.796 triliun. Nta

 

(Sumber: Bloomberg)

Berita Terkait

Ekonomi

Utang Pinjol dan Paylater Warga RI Terus Meningkat Tinggi

Buy now pay later (BNPL) adalah layanan keuangan yang...

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini