Minggu, Desember 14, 2025
HomeBerita PropertiIni Lho Alasan Warga Kaya Tiongkok Beli Properti di Australia

Ini Lho Alasan Warga Kaya Tiongkok Beli Properti di Australia

Properti di Australia dserbu oleh orang asing bukan cerita baru. Jika pada era 1980-an kota-kota di benua kangguru ini diserbut orang Jepang, pada abad milenium ini didominasi oleh warga kaya Tiongkok. Tahun lalu, warga Tiongkok itu menyerap seperempat pasok baru di Sydney dan di Melbourne, seperlimanya.

australia-mansion di sydney

Jumlah itu diperkirakan masih terus naik. Credit Suisse memperkirakan kalau orang-orang Tiongkok itu akan menumbuhkan investasi di properti Australia hingga senilai 60 miliar dolar Australia (Rp589,81 triliun) dalam lima tahun mendatang.

Hal apa yang membuat warga Tiongkok doyan dengan properti Australia? Satu hal yang paling menarik adalah kedekatan. “Hanya terbang sembilan jam dan hanya beda waktu dua jam antara Tiongkok dan Australian,” kata Monika Tu, agen properti kelahiran Tiongkok yang sudah lama berkiprah di Australia. Hal lainnya adalah sistem pendidikan di Australia yang juga terkenal sangat baiik dan warga setempat yang begitu  terbuka. “Itulah kenapa orang Tiongkok senang dengan negeri ini,” tambah Tu.

Sejatinya Australian juga punya peraturan yang cukup ketat atas kepemilikan properti oleh orang asing. Warga bukan lokal ini hanya boleh beli rumah baru. Tapi status mereka tidak dipermasalahkan, siapapun pemegang visa sementara atau permanen boleh membeli di mana pun mereka suka. Untuk cara membeli, mereka dipersilakan menggunakan banyak cara, entah menggunakan lembaga pengelola dana atau pengelola investasi lain. Mereka juga yakin dengan keamanan membeli properti di sana, terutama di Sydney, kota paling popular di Australia.

Kambing Hitam

Dari 2009, harga real estat di Sydney, melonjak hingga 60 persen dan naik 15 persen  dalam dua tahun terakhir. Akibatnya, banyak kaum muda lokal tidak bisa menggapai harga rumah yang terus menanjak itu. Hal inilah yang kemudian banyak yang menyalahkan kalau ramainya pembeli asing, terutama dari Tiongkok, yang jadi biang keladinya. Bahkan sekelompok warga lokal sempat melakukan protes di depan konsulat Tiongkok di Sydney dan menyatakan kalau telah terjadi “invasi Tiongkok di pasar real estat”.

Tetapi John McGrath, salah satu agen real estat ternama di Australia dan salah satu juri reality show di televisi, The Block, mengatakan kalau warga Tiongkok itu hanya dijadikan kambing hitam atas kenaikan harga. Menuirutnya, pembeli mayoritas properti di Sydney tetap warga setempat dan jumlahnya tidak berkurang, meski ada warga asing.

Namun, sedikit berbeda adalah pendapat Nigel Stapleton, ahli ekonomi real-estat dari University of New South Wales Business School, yang menilai bahwa orang asing itu sebenarnya tidak begitu mengenal pasar lokal, sehingga mereka kadang mau membeli dengan harga lebih tinggi. Nah, inilah yang membentuk harga baru.

(Sumber: BBC)

Berita Terkait

Ekonomi

Modal Asing Kembali Kabur, Tapi Rupiah Stabil

Aliran modal asing portofolio sangat fluktuatif. Mudah masuk dan...

Bank BNI Dorong UMKM Hingga Pekerja Migran Naik Kelas

Bank BNI kembali memperkuat komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan...

Ini 8 Sektor Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi 2026, Tidak ada Sektor Perumahan

Menjelang akhir 2025, pemerintah terus mempersiapkan arah kebijakan ekonomi...

Berita Terkini