Menpupera Basuki Dibuat Malu Kontraktor Lokal
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadimuljono menyatakan keheranannya dengan pengerjaan beberapa proyek infrastruktur besar yang saat ini tengah dikerjakan. Ia menyebut dua proyek yang dikerjakan oleh kontraktor yang sama yaitu proyek mass rapid transit (MRT) dan proyek jalan layang Transjakarta Ciledug-Tendean.

“Coba dilihat, proyek MRT pelaksanaannya bisa lebih rapi tapi kenapa proyek flyover berantakan. Saya pernah lihat pagi-pagi proyek MRT pagarnya aja dilapin, toilet di proyeknya juga bisa bersih, padahal pelaksananya sama. Apa karena MRT dikerjakan sama Jepang makanya bisa rapi? Kenapa yang kita kerjakan lebih berantakan, saya malu lihatnya,” ujarnya saat evaluasi kinerja satu tahun Kemenpupera di Jakarta, pekan ini.
Pengerjaan proyek flyover di Jalan Gatot Subroto juga dinilai Basuki seperti tidak memerhatikan unsur keselamatan. Tiang crane berdiri sementara di bawahnya banyak lalu lalang orang dan kendaraan. Kalau keselamatan saja seperti kurang mendapatkan perhatian bagaimana lagi memerhatikan kerapihan di area proyek.
Untuk memperbaiki keadaan ini Basuki akan mengumpulkan seluruh perusahaan kontraktor dan harus berkomitmen untuk bekerja sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Ia menyebut saat ini sudah ada Komisi Jembatan Panjang dan Terowongan yang diisi pakar di bidangnya. Ini sangat penting karena ke depan akan banyak dibangun proyek jembatan dan terowongan.
“Komisi ini di luar Kemenpupera, ini isinya para ahli. Intinya semua boleh bangun tapi harus ada sertifikasinya mulai dari desain, saat pembangunan, hingga setelah proyek beroperasi. Ini dalam rangka menghadapi pasar bebas ASEAN, bagaimana kita mau bersaing kalau pekerjaannya tidak terstandar dan tersertifikasi,” tandasnya.