Sabtu, Desember 13, 2025
HomeBerita PropertiProgram Rumah Rakyat Sudah Terealisir 513 Ribu

Program Rumah Rakyat Sudah Terealisir 513 Ribu

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mengklaim program pembangunan sejuta rumah sudah terealisir lebih dari 50 persen. Angka tersebut valid dan riel. Hingga September 2015 realisasinya mencapai 513 ribu untuk kategori rumah subsidi maupun non subsidi.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Bank BTN saja sudah menyalurkan KPR untuk 372 ribu rumah, targetnya hingga akhir tahun 2015 mencapai mencapai 441 ribu. Pemerintah sendiri tengah melakukan pengembangan sekitar 10 ribu unit, belum termasuk rumah swadaya masyarakat, pemda, bank non BTN. Saya yakin jumlahnya lebih banyak lagi,” ujar Dirjen Penyediaan Perumahan Kemenpupera Syarif Burhanuddin,   di Jakarta, Rabu (28/10).

Sebelumnya pengamat properti Panangian Simanungkalit  mengemukakan menuding pemerintah mengeluarkan data tidak masuk akal soal progres pembangunan sejuta rumah. Ada beberapa indikator yang meyakini Panangian bahwa realisasi pembangunan sejuta rumah sudah mencapai lebih dari 500 ribu unit sebagaimana diklaim oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera).

“Kredit yang dikucurkan perbankan pada periode Januari-Agustus 2015 hanya Rp25 triliun. Kalau kita asumsikan porsi untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 40 persen hanya sekitar Rp10 triliun. Itu hanya cukup untuk membangun 100 ribuan rumah dengan asumsi harga rumah MBR rata-rata Rp90 juta. Makanya saya bilang nggak masuk akal,” ujar Panangian beberapa waktu lalu.

Menurut Syarif, realisasi program sejuta rumah bukan sebatas rumah baru. Peningkatan kualitas rumah yang juga menjadi program kerja Kemenpupera telah berhasil merevitalisasi rumah tidak layak huni menjadi lebih baik. Bahkan, pemerintah daerah juga sudah memiliki anggaran hingga Rp8,1 triliun untuk membangun perumahan.

“Jadi angka 513 ribu unit itu riel, ada nama pengembangnya, lokasinya di mana, bahkan untuk program rumah swadaya juga ada. Semuanya clear ada datanya dan tentu kita tidak sembarangan mengeluarkan data karena masyarakat bisa mengecek,” cetusnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Modal Asing Kembali Kabur, Tapi Rupiah Stabil

Aliran modal asing portofolio sangat fluktuatif. Mudah masuk dan...

Bank BNI Dorong UMKM Hingga Pekerja Migran Naik Kelas

Bank BNI kembali memperkuat komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan...

Ini 8 Sektor Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi 2026, Tidak ada Sektor Perumahan

Menjelang akhir 2025, pemerintah terus mempersiapkan arah kebijakan ekonomi...

Berita Terkini