Minggu, Desember 14, 2025
HomeBerita PropertiDiragukan, Ini Penjelasan Progres Terbangun Sejuta Rumah

Diragukan, Ini Penjelasan Progres Terbangun Sejuta Rumah

Per 21 Desember 2015, pemerintah mengklaim telah membangun sebanyak 667.668 unit rumah sebagai bagian dari program sejuta rumah yang dicanangkan sejak akhir April 2015. Banyak kalangan dari pengembang maupun pengamat properti yang menyangsikan pencapaian ini dan disebut sebagai klaim sepihak dari pemerintah.

 

Patokan harga rumah bersubsidi naik.
Patokan harga rumah bersubsidi naik.

Menjawab tudingan ini, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Syarif Burhanuddin, menjamin data pembangunan program sejuta rumah ini sangat valid dan bisa dilakukan pengecekan lokasi maupun perusahaan pengembang yang membangunnya. Diakui Syarif, pencapaian ini memang tidak berupa rumah baru seluruhnya.

“Kami tentu tidak sembarangan keluarkan data. Angka 667.668 unit ini 330 ribu untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), 270 ribu non MBR, 76.750 yang dibangun Perumnas, rumah transmigrasi 2.578 unit, yang dibangun pemerintah daerah (pemda) 2.443 unit, rumah khusus 5 ribuan unit, program, CSR, bahkan masih banyak lagi data yang belum masuk. Yang kami publish ini data yang sudah masuk, ada infromasi di Gorontalo dan Bali itu bangun juga 1.000-2.000 unit, jadi datanya jelas dan valid,” ujarnya saat paparan kinerja 2015 dan target 2016 Kemenpupera, Selasa (23/12).

Untuk gambarannya, Syarif menyebut program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada tahun 2014 hanya terserap 72 ribu unit rumah dan tahun 2015 ini langsung melonjak karena ditambah dengan berbagai kemudahan untuk konsumen maupun pengembang selain berbagai skim subsidi. Karena itu menjadi wajar kalau pembangunan rumah untuk segmen MBR ini meningkat tajam sementara untuk segmen menengah atas justru menurun karena segmen ini dibeli bukan untuk kebutuhan.

“Program sejuta rumah ini telah memudahkan semuanya dan ini yang membuat peningkatan sangat signifikan dalam beberapa bulan ini sejak program sejuta rumah dicanangkan. Dengan pengalaman di tahun 2015, regulasi yang terus diperbaiki, dan dukungan pendanaan yang lebih besar, tentu kita semua optimistis program sejuta rumah tahun 2016 akan lebih baik,” tandasnya.

Berita Terkait

Ekonomi

Modal Asing Kembali Kabur, Tapi Rupiah Stabil

Aliran modal asing portofolio sangat fluktuatif. Mudah masuk dan...

Bank BNI Dorong UMKM Hingga Pekerja Migran Naik Kelas

Bank BNI kembali memperkuat komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan...

Ini 8 Sektor Prioritas untuk Dongkrak Ekonomi 2026, Tidak ada Sektor Perumahan

Menjelang akhir 2025, pemerintah terus mempersiapkan arah kebijakan ekonomi...

Berita Terkini