Metland Cibitung Air Hujan Menjadi Sumber Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, developer memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bakunya.
Tahun ini Metland Cibitung (480 ha) yang dikembangkan PT Fajarputera Dinasti, anak perusahaan PT Metropolitan Land Tbk (Metland), di Jl Imam Bonjol II, Cibitung, Bekasi (Jawa Barat), kembali menerima Green Property Awards 2017 untuk kriteria green water management kategori perumahan berskala besar, menyusul dioperasikannya fasilitas pengolahan air bersih atau water treatment plant (WTP) ke-2 yang mampu menghasilkan air 250 liter/detik atau 2,5 kali lebih besar daripada WTP 1.

Menurut Saipul Anwar, Chief Executive Officer (CEO) PT Bintang Mahameru Sejahtera, investor kedua WTP itu, WTP ke-2 memakai teknologi pengolahan air paling canggih hasil perpaduan teknologi Korea Selatan dan Indonesia yang dikerjakan sejumlah insinyur ITB Bandung. Selain kapasitas produksi yang besar, kualitas air yang dihasilkan juga di atas standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. “Atas keberhasilan ini banyak PDAM yang melakukan studi banding ke sini,” katanya.

Air baku sebagian diperoleh dari waduk Jatiluhur yang dialirkan melalui Kalimalang, sebagian dari air hujan yang ditampung di danau buatan seluas 7 ha di sisi belakang perumahan. Dengan total kapasitas 350 liter/detik, kedua WTP diproyeksikan mampu melayani kebutuhan air bersih rumah di Metland Cibitung hingga beberapa tahun ke depan. Tahun depan akan dibangun WTP ke-3 sehingga juga bisa memenuhi kebutuhan air bersih properti komersial di Metland Cibitung.
“Berdasarkan hasil penelitian laboratorium PT Sucofindo, kualitas airnya bagus dan layak dikonsumsi,” kata Nitik Hening Muji Raharjo, Direktur PT Metropolitan Land Tbk. Pembangunan WTP memang disesuaikan dengan progress pembangunan perumahan. Memasuki tahun ke-7 pengembangannya, developer sudah melakukan dua tahap pengembangan masing-masing 100 ha dengan jumlah rumah yang telah diserahterimakan 3.000 unit lebih dan sebagaian besar sudah ditempati.
“Pertumbuhan penghuninya cukup tinggi. Setiap Sabtu dan Minggu ada saja konsumen yang pindah ke sini,” ujar Robbyansah Yulis, GM Project Metland Cibitung. Di area pengembangan tahap satu sudah sembilan klaster yang dikembangkan. Yaitu, Taman Kemanggisan, Taman Sunda Kelapa, Taman Pluit, Taman Marunda, Taman Ancol, Taman Cikini, Taman Cilandak, Taman Senayan dan Taman Marinda. Sedangkan di area pengembangan tahap dua telah diserah-terimakan rumah di klaster Jepang dan Espana. Developer segera melansir klaster Arizona berisi tipe 29/72 seharga Rp400 juta, tipe 35/72 Rp430 juta, dan tipe 35/90 Rp550 juta. Setelah luas lahannya meluas menjadi 480 ha, Metland juga melakukan revisi master plan dan menjadikan Metland Cibitung sebagai kota baru yang dilengkapi beragam fasilitas. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mendukung rencana itu dengan membuat underpass di perlintasan kereta dekat perumahan agar lalu lintas di sekitar gerbang utamanya lancar. Pemerintah juga membangun stasiun baru kereta komuter Telaga Murni di area Metland Cibitung sehingga akses penghuni ke Jakarta dan sebaliknya makin mudah dan cepat.