Minggu, September 7, 2025
HomeNewsBerita UmumBisnis Terkait Properti Menyumbang 18 Persen PDB Ekonomi Kreatif

Bisnis Terkait Properti Menyumbang 18 Persen PDB Ekonomi Kreatif

Bisnis yang terkait dengan properti menyumbang lebih dari 18 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif tahun 2015. Hal itu diungkapkan Abdur Rohim Boy Berawi, Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia, saat menyampaikan laporan kerja Bekraf 2017 di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Pada acara yang juga dihadiri Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik dan pejabat Bekraf lainnya itu diluncurkan juga buku “Opus” yang merekam karya-karya dunia kreatif Indonesia yang signifikan serta aneka permasalahan, tantangan dan peluangnya. Buku disusun tim di bawah Wawan Rusiawan, Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Bekraf.

Mengutip hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif 2016 oleh Bekraf dan Badan Pusat Statistik (BPS), Boy menyatakan, PDB ekonomi kreatif 2015 tercatat Rp852 triliun atau 7,83 persen dari PDB nasional, naik 4,38 persen dibanding 2014. Bisnis terkait properti itu adalah kriya (kerajinan termasuk perabot atau furnitur dan aksesori) dengan PDB Rp133,8 triliun, arsitektur Rp19,5 triliun, dan desain interior Rp1,35 triliun.

“Kriya (16 persen) termasuk tiga besar penyumbang PDB ekonomi kreatif setelah kuliner (43 persen) dan fesyen (18 persen). Sedangkan arsitektur (6,62 persen) tercatat dalam empat besar subsektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan tertinggi setelah desain komunikasi visual (10,28 persen), musik (7,26 persen), serta animasi dan video (6,68 persen),” jelasnya. Penghela utama pertumbuhan tiga bidang ekonomi kreatif terkait properti itu adalah pengembangan proyek-proyek properti yang massif, selain peningkatan pemahaman konsumen terhadap arsitektur dan desain interior.

Ekonomi kreatif juga menjadi sektor ke-4 terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu 13,9 persen atau sekitar 18 juta dari angkatan kerja 2015 yang mencapai lebih dari 128 juta. Sekitar 54 persen dari tenaga kerja itu adalah perempuan. Dari jumlah itu sekitar 23 persen tenaga kerja diserap tiga sektor terkait properti itu atau lebih dari empat juta tenaga kerja. Ekonomi kreatif juga menyumbang 12,88 persen ekspor nasional 2015 yang mencapai USD 19,4 miliar, dengan lima provinsi menjadi penyumbang terbesar: Jawa Barat (33,56 persen), Jawa Timur (20,85 persen), Banten (15,66 persen), Jawa tengah (14,02 persen) dan Jakarta (10,5 persen).

“Ekonomi yang mengandalkan gagasan, ide dan kreatifitas manusia sebagai faktor produksi utama ini akan menjadi salah satu sektor ekonomi andalan Indonesia di masa depan. Karena itu tugas Bekraf adalah menciptakan ekosistem yang memungkinkan seluruh ekonomi kreatif itu berkembang maksimal, terutama 16 subsektor ekonomi kreatif yang menjadi prioritas yang mencakup kreasi, produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi,” ujar Boy.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini