Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiPasar Masih Lesu, Agung Podomoro Tawarkan Rumah Mungil dan Lebih Murah

Pasar Masih Lesu, Agung Podomoro Tawarkan Rumah Mungil dan Lebih Murah

Bisnis properti yang lesu sejak tahun 2014 membuat pengembang harus ekstra bersiasat agar tetap membukukan penjualan. Tak terkecuali Agung Podomoro Land (APL) yang melakukan pengecilan (downsizing) produk rumah tapaknya agar harganya terjangkau pasar yang lebih luas. Salah satunya dilakukan di perumahan Podomoro Park (130 ha) di Jalan Terusan Buah Batu (seberang Kampus STT Telkom), Sukapura, Bandung.

Podomoro Park dirancang sebagai hunian resort untuk kalangan atas yang mendambakan rumah di kawasan wisata Bandung. Awalnya perumahan dipasarkan seharga mulai dari Rp1 miliaran per unit, sekarang mulai dari Rp800 juta.

“Kami melihat ada kebutuhan dari end user (yang membeli rumah untuk dihuni sendiri) memiliki rumah di Bandung. Dari tiga klaster sebanyak 400-an unit yang sudah kami pasarkan penjualannya sudah di atas 70 persen. Ini konsumennya juga dari kalangan end user karena lebih dari 50 persennya membeli dengan KPR. Makanya kami meluncurkan klaster Padmagriya berisi rumah tipe kecil 36/66 dan 40/80 seharga mulai dari Rp800 juta untuk memperluas pasar khususnya dari kalangan milenial,” kata Agung Wirajaya, Assistant VP Strategic Residential Marketing APL, saat memperkenalkan klaster itu untuk kalangan media di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Ia menyatakan, Podomoro Park Bandung menjadi proyek APL dengan komposisi pembeli menggunakan KPR terbesar. Rata-rata proyek lain tidak ada yang lebih dari 20 persen yang membeli menggunakan KPR. Selain itu segmen harga Rp800 juta juga menjadi proyek rumah besutan APL dengan harga paling murah.

Harapannya, dengan depe ekstra ringan khususnya untuk pembeli rumah pertama yang bisa lima persen, milenial lebih mudah membelinya. Dengan tenor KPR 30 tahun cicilannya juga bisa lebih ringan, sekitar Rp4 jutaan/bulan. Saat ini banyak KPR milenial yang ditawarkan perbankan yang bisa mendukung pembiayaan pemilikannya.

Klaster Padmagriya dikembangkan dengan zoning khusus sehingga terpisah dari kawasan perumahan yang lebih premium. Total akan dibangun 330 rumah. Tahap pertama dipasarkan 100 unit. Dalam waktu dua minggu, nomor urut pemesanan (NUP) dengan biaya Rp5 juta per unit disebut sudah mencapai 100. Klaster akan di-launching bulan depan.

“Situasi sekarang banyak yang hold back atau mundur. Sebagai pengembang kami harus tetap masuk ke pasar dan segmen ini yang paling pas. Nanti saat situasi sudah lebih baik kami kembali memasarkan unit-unit yang lebih premium,” jelas Agung.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini