Kantor Kapal Api Global, Kemasan Masa Kini, Mengikat Tradisi, dan Berkelanjutan

Kapal Api adalah merek yang sudah lekat dengan peminum kopi di Indonesia. Dari perusahaan yang hanya menjual kopi bubuk, Kapal Api Global (KG), induk dari tujuh unit bisnis kini juga memproduksi aneka produk seperti sereal, biscuit, dan permen. Sederet merek kopi lain yang dilahirkannya seperti ABC, Excelso, dan Good Day juga sukses di pasaran. Sebagai langkah taktis untuk selalu up to date dan moving forward tanpa meninggalkan budaya perusahaan, KG terinspirasi membangun kantor berkarakter inovatif, kreatif, namun selaras dengan alam dan berkelanjutan.
Bangunan memiliki courtyard semi terbuka di bagian tengah dan rooftop beratap khas Tongkonan. Ruang-ruang kantor didesain transparan dan menyenangkan
Arsitek Cosmas Gozali, pemilik konsultan arsitektur Atelier Cosmas Gozali (Jakarta), ditunjuk mewujudkannya. Akhir tahun lalu kantor yang berlokasi persis di pinggir jalan Jati Baru Raya, Jakarta, itu diresmikan dan mulai digunakan sejak awal tahun ini. Kantor KG baru itu dibangun dalam 2,5 tahun dengan perencanaan selama setahun.

Semula, lahan seluas 500 m2 yang menjadi tapak bangunan empat lantai itu adalah lahan parkir dari kantor KG lama yang terletak berdampingan, hanya dipisah jalan kecil di sisi samping. Untuk menghindari kesemrawutan jalan raya di muka bangunan yang merupakan akses utama menuju stasiun kereta dan pusat belanja tekstil Tanah Abang, pintu masuk utama kantor diarahkan ke samping. Keberadaan pintu masuk di sisi samping juga dimaksudkan agar terkesan menyambung dengan gedung lama yang nanti akan direnovasi.
Biji Kopi
Cosmas merancang fasad bangunan kantor dengan dominasi dinding masif untuk mengatasi kebisingan di sekitar lokasi tapak. Di sisi samping diberikan bukaan-bukaan kecil berupa dinding-dinding miring yang berbeda arah. Celah antara dinding diisi jendela kaca untuk memasukkan pencahayaan alami dan memberikan view dari dalam bangunan. “Bukaan-bukaan kecil itu diambil dari konsep biji kopi yang merekah,” katanya. Keseluruhan eksterior bangunan dibalut warna abu-abu khas beton.
Courtyard

Jika tampak luar tertutup, di bagian dalam bangunan justru sangat transparan. “Kontradiktif itu menciptakan kejutan yang menarik bagi pengguna bangunan,” ujar Cosmas. Ia mengonsepkan sebuah courtyard di bagian tengah sebagai pusat orientasi bangunan. Bagian ini berupa void menerus yang tidak diberi atap penuh, sehingga mengalirkan udara alamiah ke seluruh sisi bangunan dari bawah ke atas dan sebaliknya. Lobi utama yang berada di lantai dasar courtyard tidak diberi pendingin udara untuk efisiensi dan mencapai konsep berkelanjutan (sustainable). Ruang-ruang di sekelilingnya hanya dibatasi dinding-dinding kaca bening.
CoffeeLab

Bagian penting lainnya adalah CoffeeLab yang letaknya di samping lobi dekat pintu masuk. Dirancang seperti sebuah kafe yang temaram dilengkapi peralatan menyeduh dan menyajikan kopi. Tersedia sofa-sofa empuk dan juga kursi-kursi tinggi untuk menikmati secangkir kopi. Meja di tengah lab dirancang khusus dengan ketinggian standar untuk melakukan cupping, proses mengobservasi aroma dan rasa kopi sebelum disajikan. Peserta cupping biasanya melakukan kegiatan mulai dari menghirup wangi kopi hingga menyeruput sedikit kopi sambil berdiri dan tidak diperkenankan menyentuh meja. Ruang ini didesain menyambung dengan auditorium kecil dan ruang rapat di sebelahnya yang penuh warna cerah.
Kantor Kekinian

Ruang-ruang kantor menempati seluruh lantai dua dan tiga. Cosmas melemparkan ide untuk mengakomodasi gaya bekerja kekinian yang interaktif, kreatif, dan menyenangkan. Ruang-ruang dibuat terbuka dengan pembatas dinding kaca transparan dari tingkat staf, manager, hingga direksi. Di sudut-sudut ruang kerja diselipkan area duduk santai yang informal dan kubikal-kubikal privat untuk karyawan yang memerlukan privasi. Kesan yang dinamis dihadirkan melalui lemari-lemari arsip berwarna kuning cerah, begitu pula lampu penerangan umum yang berbentuk melingkar seperti ular. “Konsep ruang kerjanya free and fun, sehingga kantor kini seolah menjadi second home bagi karyawan,” jelas Cosmas yang terkenal dengan karyanya De Oaze Tomang Residence di Jakarta.
Rooftop


Di lantai empat sebelum menuju area rooftop, dirancang ruang rekreasi berupa arena gym dan kantin karyawan dengan area makan di balkon. Dari balkon, bisa dinikmati pemandangan kota Jakarta dengan gedung-gedung tinggi dan rumah yang padat. Lantai teratas (rooftop) dari gedung ini dimanfaatkan sebagai ruang serbaguna semi terbuka. Rooftop dirancang dengan naungan atap serupa rumah adat Tongkonan yang berbentuk seperti perahu dengan sentuhan modern. Dari kejauhan bentuk atap terlihat ikonik di antara bangunan-bangunan di sekitarnya. Tongkonan dipilih sebagai representasi kebun penghasil kopi istimewa (specialty coffee) yang dimiliki KG di Toraja, Sulawesi Selatan.