Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiQ1-2024 Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh Pesat

Q1-2024 Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh Pesat

Bank DKI terus meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan untuk UMKM sesuai dengan visi dan misi bank tersebut. Tahun ini hingga triwulan satu (Januari-Maret) atau Q1, penyaluran kredit dan pembiayaan UMKM itu melesat 39,18% dibanding periode yang sama tahun lalu. Yaitu, dari Rp3,8 triliun menjadi Rp5,2 triliun. Dengan demikian kalau pada Q1-2023 porsi kredit dan pembiayaan UMKM baru 7,77% dari total kredit dan pembiayaan Bank DKI, Q1-2024 meningkat menjadi 10,36%.

Bank DKI mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan senilai total Rp50,5 triliun sepanjang Q1-2024. Hal itu disampaikan Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, hari ini (30/4/2024). Pertumbuhan kredit dan pembiayaan UMKM itu didorong oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan mikro sebesar 39,77%, dari Rp2,7 triliun pada Q1-2023 menjadi Rp3,8 triliun pada Q1-2024, serta pertumbuhan kredit dan pembiayaan ritel sebesar 37,70% dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,5 triliun.

Sementara kredit dan pembiayaan konsumer Bank DKI hanya tumbuh 9,96% dari Rp20,5 triliun menjadi Rp22,6 triliun pada periode yang sama. Sedangkan kredit dan pembiayaan segmen menengah, komersial, dan sindikasi turun 5,67% dari Rp24,1 triliun menjadi Rp22,7 triliun. “Penurunan tersebut merupakan bagian dari strategi bank untuk shifting fokus meningkatkan kredit UMKM,” kata Romy.

Ia menyebutkan, selama Q1-2024 Bank DKI juga berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp62,1 triliun, di tengah masih berlangsungnya periode suku bunga tinggi (higher for longer). Struktur DPK itu juga terus membaik, dengan rasio dana murah (CASA) meningkat menjadi 41,45% senilai Rp25,8 triliun dibanding Q1-2023 yang baru 34,35% dari total DPK.

Baca Bank DKI BUMD Penyumbang Deviden Terbesar Bagi Pemprov Jakarta

Dana murah itu terdiri dari giro Rp15,9 triliun, yang tumbuh 16,41% dari Rp13,6 triliun pada Q1-2023, dan tabungan Rp9,9 triliun yang naik 4,86% dari Rp9,4 triliun. Sementara porsi dana mahal Bank DKI seperti deposito menurun 17,44% dari Rp44,1 triliun menjadi Rp36,4 triliun.

Ilustrasi pedagang pakaian yang juga Agen JakOne Abank Bank DKI tengah melayani transaksi dengan orang tua murid pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024) (Dok. Bank DKI)

“Langkah ini merupakan strategi Bank DKI dalam menjaga likuiditas dengan posisi Loan to Deposit Ratio (LDR/rasio penyaluran kredit dibanding DPK) meningkat dari 72,06 persen menjadi 81,31 persen per Maret 2024,” ujar Romy. Dari penyaluran kredit itu Bank DKI mencatat pendapatan bunga bersih Rp650 miliar, ditambah pendapatan non bunga atau fee based income Rp134 Miliar, dengan perolehan laba bersih Rp187 miliar.

Fee based income disumbang oleh peningkatan penggunaan aplikasi digital Bank DKI JakOne Mobile dalam bertransaksi, seperti JakOne Abank. Per Maret 2024 pengguna aplikasi JakOne Abank tercatat 5.848 pengguna dengan volume transaksi 1,23 juta senilai Rp6,15 Triliun. Dari berbagai pencapaian itu, sampai Q1-2024 Bank DKI mencatat total aset Rp78,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menambahkan, selain kinerja keuangan yang baik, sepanjang Q1-2024 Bank DKI juga mendapatkan sejumlah penghargaan seperti Indonesia Best BUMD Awards 2024, Investor Daily ESG Appreciation Night 2023, 4th Indonesia Syariah Awards 2024 dan penghargaan kategori personal.

 

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini