Sabtu, September 6, 2025
HomeInfrastrukturMenhub: Pelabuhan dan Kereta Api Paling Banyak Dibangun Pemerintah 10 Tahun Terakhir

Menhub: Pelabuhan dan Kereta Api Paling Banyak Dibangun Pemerintah 10 Tahun Terakhir

Pada April 2024 kredit perbankan tumbuh tinggi sebesar 13,09% secara tahunan (yoy), didorong pertumbuhan kredit di banyak sektor seperti industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penyaluran kredit itu bahkan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, 21-22 Mei 2024, seperti dikutip keterangan tertulis Asisten Gubernur/Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kemarin.

Dalam RDG itu, BI memutuskan mempertahankan BI rate 6,25% yang dinaikkan dua pekan lalu demi menjaga stabilitas rupiah. Menurut Perry, tingginya permintaan kredit itu dipengaruhi sisi penawaran, sejalan dengan terjaganya appetite perbankan yang didukung tingginya permodalan, berlanjutnya strategi realokasi aset ke kredit oleh perbankan, dan diterapkannya Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang menjaga kecukupan likuiditas perbankan.

Pertumbuhan kredit tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang terus meningkat, yang mencapai 8,21% (yoy) pada April 2024. Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh 15,69%, 13,25%, dan 10,34%. Pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 14,88% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 7,30%.

Penyaluran kredit yang tinggi itu didukung ketahanan sistem keuangan yang baik. Ketahanan perbankan itu tercermin dari likuiditas yang memadai, risiko kredit yang rendah, dan permodalan yang kuat. Likuiditas perbankan yang tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi sebesar 25,62%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) juga masih tinggi sebesar 25,96% pada Maret 2024, sementara rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah 2,25% (bruto) dan 0,77% (neto).

Ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi yang baik. Hasil stress-test Bank Indonesia menunjukkan, ketahanan perbankan dan korporasi tetap kuat dalam menghadapi tekanan ketidakpastian pasar keuangan global, termasuk risiko dari eksposur Utang Luar Negeri (ULN) institusi keuangan dan korporasi yang terjaga, didukung oleh strategi pengelolaan yang baik.

Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan kredit 2024 terus meningkat menuju batas atas di kisaran prakiraan 10-12%. “Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” pungkas Perry.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini