2024 PDB Perkapita Indonesia USD5.500, 2045 Ditargetkan Jadi USD30.300

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membanggakan pencapaian ekonomi Indonesia saat berbicara dalam Nikkei Forum “The Future of Asia” 2024 di Tokyo, Jepang, Jum’at (24/5/2024). Ia memaparkan bagaimana upaya Indonesia menjaga ketangguhan ekonominya dalam menghadapi ketidakpastian global, sekaligus menyampaikan berbagai peluang investasi.
“Selama pandemi Covid-19 perekonomian Indonesia menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di dunia. Sejak kuartal dua 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata berada di kisaran lima persen,” katanya seperti dikutip Juru Bicara Kemenko Perekonomian/Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Haryo Limanseto melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/5/2024).
Bahkan, pada triwulan pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11% dengan inflasi 3%. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar itu, PDB per kapita Indonesia terus meningkat sejak pandemi dengan target bisa mencapai USD5.500 tahun ini. “Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil melalui stabilitas politik dan sosial. Ini kondisi yang sangat baik bagi para investor dan pelaku bisnis (untuk berinvestasi di Indonesia),” kata Menko Airlangga.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan transisi bertahap guna memastikan keberlanjutan berbagai programnya untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Transformasi ekonomi ditempuh untuk menghindari middle income trap dalam 20 tahun ke depan melalui 2 skenario. Yakni, Transformatif dengan pertumbuhan ekonomi 6% per tahun untuk lepas dari middle income trap tahun 2041. Kemudian, Optimis dengan pertumbuhan ekonomi 7% per tahun untuk lepas dari middle income trap tahun 2038.
Pemerintah juga melanjutkan reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi dan kemudahan berusaha, salah satunya melalui implementasi penuh Undang-Undang Cipta Kerja. “Untuk mendukung reformasi struktural itu, pemerintah Indonesia telah melakukan proses menjadi anggota OECD. Dengan mengadopsi standar OECD, kita berharap bisa mencapai target PDB per kapita USD30.300 itu pada 2045,” ungkap Airlangga. Indonesia berharap dapat menjadi anggota penuh OECD dalam tiga tahun ke depan.
Baca juga: Nilai Ekonomi Digital Indonesia 2025 Akan Capai Rp2.000 Triliun
Setelah memaparkan pembangunan infrastruktur yang secara masif dilakukan pemerintahan Jokowi, juga industrialisasi dan lain-lain, serta beragam keterlibatan aktif Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi global, Menko Airlangga mengungkapkan soal kebijakan hilirisasi. Ia menyebut Indonesia memainkan peran penting terkait critical minerals untuk baterai kendaraan listrik bagi industri otomotif serta energi terbarukan.
Nikel, tembaga, bauksit, dan timah yang dimiliki Indonesia menjadi bagian dari industri terbarukan, industri luar angkasa, bahkan industri pertahanan.
“Terkait transisi energi, Indonesia sebagai salah satu inisiator Asia Zero Emission Community (AZEC), menekankan pentingnya pendanaan inklusif untuk kerja sama dekarbonisasi dan transfer teknologi rendah karbon. Saat ini setidaknya terdapat 12 proyek kerja sama nyata dalam kerangka AZEC, dengan tiga proyek sudah dalam tahap implementasi,” pungkas Airlangga.