Sabtu, September 6, 2025
HomeTransportasiPresiden: Kota-Kota Harus Siapkan Transportasi Massal

Presiden: Kota-Kota Harus Siapkan Transportasi Massal

Kota-kota di Indonesia harus segera menyiapkan rencana detal kota, guna mengantisipasi tantangan kota di masa depan. Yaitu, populasi yang tinggi dengan berbagai dampak ikutannya termasuk kemacetan lalu lintas. Hal itu dinyatakan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XVII 2024 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).

“Sudah sering saya sampaikan, tahun 2045 diprediksi 70 persen penduduk kita ada di perkotaan. Kalau dunia tahun 2050? Sekitar 80 persen penduduk dunia akan tinggal di perkotaan. Apa yang akan terjadi? Beban kota akan menjadi sangat berat,” kata Presiden seperti dikutip keterangan tertulis Sekertariat Negara, dan juga disiarkan virtual lewat YouTube Sekretariat Presiden hari ini.

Karena itu, jelas Presiden Jokowi, penting menyusun rencana detail tata kota untuk setiap kota di Indonesia agar kota-kota itu tetap nyaman didiami. Kepala Negara menyebutkan, pemerintah ingin menjadikan kota-kota di Indonesia sebagai kota masa depan yang nyaman, layak huni, dan dicintai oleh warganya. Selain soal hunian dan lapangan pekerjaan, tantangan besar lain mewujudkan hal itu adalah kemacetan.

Saat ini kemacetan lalu lintas itu sudah dirasakan di kota-kota besar lain di Indonesia di luar Jabocdetabek, seperti Balikpapan, Surabaya, Bandung, dan Medan. Kemacetan itu akan makin menjadi seiring bertambahnya penduduk kota-kota tersebut. Terkait hal itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya mempersiapkan transportasi massal di setiap kota di Indonesia.

Ia mengakui investasi pembangunan transportasi massal amat mahal. Tidak ada kota yang sanggup menanggungnya. Sebagai contoh MRT Jakarta menelan investasi Rp1,1 triliun per km saat awal dibangun. Sekarang sudah Rp2,3 triliun. Sementara biaya pengembangan LRT Jabodetabek mencapai Rp600 miliar per km.

Sebab itu pemerintah daerah harus bisa mencari opsi transportasi umum lain yang investasinya lebih murah.
Salah satu opsi yang ditawarkan Jokowi adalah autonomous rapid transit (ATR). Bentuknya seperti kereta, namun tanpa rel tapi dipandu magnet.

“(ART itu) tidak pakai rel, pakai magnet. Bisa 3 gerbong, 2 gerbong, atau 1 gerbong, ini jauh lebih murah,” katanya. Presiden tidak menyebut berapa biaya pembangunan ART. Yang jelas ia menawarkan bantuan APBN dari pemerintah pusat, bila ada wali kota yang mau mengembangkan transportasi massal itu di wilayahnya.

Baca juga: Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Hunian di IKN

“Nanti kalau ada kota yang APBD punya kemampuan (mengembangkan ART), tolong berhubungan dengan Menteri Perhubungan. Bisa bagi-bagi, fifty-fifty bisa, APBD 50 persen, APBN 50 persen misalnya,” kata Jokowi.

Lebih dari soal transportasi publik, sambung Presiden, kota masa depan yang diidamkan adalah kota yang ramah terhadap pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, dan hijaun. nyaman. “Green city, smart city, creativite city, yang liveable dan lovable,” pungkasnya.

Mendampingi Presiden dalam acara tersebut Mendagri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dan Ketua Dewan Pengurus Apeksi Eri Cahyadi.

 

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini