Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiEkonomi Global 2024 Ditopang Amerika dan Eropa, Tiongkok Masih Payah

Ekonomi Global 2024 Ditopang Amerika dan Eropa, Tiongkok Masih Payah

Ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian dunia yang kuat. Ekonomi global 2024 diprakirakan tumbuh 3,2 persen sesuai prakiraan. Didorong oleh perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Menurut laporan tertulis Bank Indonesia (BI) yang dirilis Rabu (17/7/2024), pertumbuhan ekonomi AS tetap baik, ditopang konsumsi dan stimulus fiskal. Ekonomi Eropa diprakirakan tumbuh lebih tinggi didorong perbaikan ekspor dan investasi.

“Sementara ekonomi Tiongkok (sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS) belum kuat, dipengaruhi lemahnya permintaan domestik,” tulis laporan yang dilansir Asisten Gubernur BI/Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono itu.

Inflasi AS pada Juni 2024 lebih rendah dari prakiraan, dipengaruhi oleh inflasi energi dan perumahan yang menurun.

Perkembangan itu mendorong prakiraan penurunan bunga acuan bank sentral AS (Fed Funds Rate/FFR), bisa lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada akhir 2024, di tengah yield surat utang pemerintah AS (US Treasury Notes) 10 tahun yang tetap tinggi karena kebutuhan defisit anggaran pemerintah AS.

BI mencatat, ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda, membuat aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas.

Perkembangan itu berimplikasi pada perlu terusnya penguatan respons kebijakan, guna memitigasi dampak negatif rambatan ketidakpastian global itu terhadap perekonomian negara berkembang termasuk Indonesia.

Baca juga: BI: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Akan Tetap Kuat

Sejauh ini pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik. Didukung permintaan domestik. PDB triwulan II 2024 ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi.

Ekspor meningkat didorong kenaikan ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama logam dan bijih logam, serta besi baja.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama ditopang industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran.

Pertumbuhan ekonomi triwulan III dan triwulan IV 2024 diprakirakan masih tetap baik. Menyusul rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB, serta kinerja ekspor yang meningkat.

“Pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada di kisaran 4,7-5,5 persen. Bank Indonesia terus memperkuat sinergitas antara stimulus fiskal pemerintah dan stimulus makroprudensial Bank Indonesia, guna mendukung pertumbuhan ekonomi terutama dari sisi permintaan,” tulis laporan BI itu.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini