Minggu, Desember 7, 2025
HomeNewsEkonomiBI: Ekonomi Indonesia Membaik Tapi Masih Terbatas

BI: Ekonomi Indonesia Membaik Tapi Masih Terbatas

Pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah pada triwulan II 2024 tetap kuat. Terutama ditopang Jawa, Sumatera, dan Balinusra.

Mengutip Laporan Nusantara Juli 2024 yang dipublikasikan Bank Indonesia, Senin (22/7/2024), perbaikan ekonomi Jawa dan Sumatera didorong peningkatan konsumsi rumah tangga pada periode Ramadan, serta investasi terkait pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan industri.

Di Balinusra, pertumbuhan ekonomi lebih didorong oleh peningkatan ekspor, terutama konsentrat tembaga. Di Kalimantan terjadi perlambatan ekonomi, karena melemahnya investasi akibat prospek ekspor batubara yang menurun.

Perlambatan ekonomi juga terjadi di Sulampua, dipengaruhi menurunnya kinerja investasi sejalan tertundanya penyelesaian sejumlah PSN.

Perbaikan ekonomi pada triwulan II 2024 di berbagai wilayah, juga terkonfirmasi melalui kinerja beberapa lapangan usaha (LU). Pertumbuhan LU pertanian meningkat di seluruh wilayah sejalan dengan periode panen raya.

Perbaikan kinerja LU terkait mobilitas terjadi terutama di Jawa sejalan dengan kenaikan konsumsi rumah tangga. Sementara LU pertambangan tumbuh tinggi, ditopang perbaikan ekspor, khususnya di Balinusra. “Secara keseluruhan, tahun 2024 perekonomian di mayoritas wilayah diprakirakan membaik terbatas,” tulis BI.

Sementara konsumsi swasta juga meningkat di seluruh wilayah, ditopang penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak 2024, serta perbaikan pendapatan.

Kenaikan investasi di beberapa wilayah seperti Jawa dan Sulampua, mendorong perbaikan ekonomi. Khusus di Jawa, kenaikan investasi ditopang oleh pembangunan infrastruktur pemerintah dan proyek industri, serta belanja pemerintah seiring realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Transfer ke Daerah (TKD) yang membaik.

Namun, masih terbatasnya realisasi pembangunan PSN, berkontribusi pada perlambatan ekonomi Sumatera. Di sisi ekspor, meningkatnya kinerja ekspor komoditas utama mendorong perbaikan ekonomi Kalimantan. Sedangkan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) turut menopang tetap kuatnya ekonomi Balinusra.

Dari sisi LU, perbaikan ekonomi di beberapa daerah yang terbatas pada keseluruhan tahun 2024, juga dikonfirmasi oleh kinerja LU utama, perbaikan LU tersier dan industri yang masih tertahan di sebagian besar wilayah, kecuali di Jawa.

Kinerja LU pertambangan meningkat, terutama di Kalimantan dan Balinusra. Perlambatan LU konstruksi terjadi di Sumatera. “Berbagai perkembangan di atas memperkuat indikasi perbaikan ekonomi Indonesia pada 2024 yang masih terbatas,” jelas laporan BI.

Baca juga: Melemah Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi dan Ketersediaan Lapangan Kerja

Berkaitan dengan itu, BI berpendapat, dukungan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan perlu terus diperkuat.

Antara lain melalui dukungan pembiayaan terhadap sektor yang memiliki daya ungkit tinggi bagi perekonomian, menurut karakteristik setiap wilayah.

Antara lain sektor hilirisasi (minerba dan non minerba), perumahan, pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), serta sektor otomotif, perdagangan, listrik gas dan air (LGA), serta jasa sosial.

Pembiayaan hilirisasi logam dasar misalnya, bisa difokuskan di Sulampua. Sedangkan pembiayaan sektor pariwisata dan ekraf di Balinusra, dan pembiayaan petani plasma di perkebunan kelapa sawit di Sumatera.

Berita Terkait

Ekonomi

Modal Asing Kian Banyak Masuk, Cadangan Devisa Meningkat, Rupiah Makin Kuat

Bank Indonesia (BI) melaporkan, Jum'at (5/12/2025), premi risiko investasi...

Cadangan Devisa RI Kian Meningkat, November Bertambah USD200 Juta

Cadangan devisa sangat penting bagi sebuah negara untuk menjaga...

Bencana di Sumatera Tekan Target Ekonomi, Purbaya Siapkan Mitigasi

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi pertumbuhan ekonomi pada...

Bank BSI Paparkan Proyeksi Perekonomian 2026

Bank BSI memproyeksikan perekonomian Indonesia tahun 2026 akan tetap...

Berita Terkini