Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiPenjualan Rumah Kelas Atas Terus Naik, Optimisme Pasar Besar

Penjualan Rumah Kelas Atas Terus Naik, Optimisme Pasar Besar

Periode paruh pertama tahun 2024 sektor properti khususnya segmen rumah tapak (landed house) masih belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Kalangan pengembang masih fokus pada penjualan unit siap huni (ready stock) dengan pasokan produk baru yang diluncurkan lebih sedikit dibandingkan dengan pasokan pada paruh kedua tahun 2023.

Periode paruh pertama 2024 mencatatkan ada total 2.979 unit yang dipasarkan untuk wilayah Jabodetabek dan Karawang dengan area Tangerang yang mendominasi pasar mencapai 59 persen dari total penawaran baru. Kemudian diikuti wilayah Bekasi sebesar 22 persen. Angka ini mengemuka saat paparan MarketBeat Q2 2024: Unveiling Greater Jakarta’s Retail Landscape yang diselenggarakan Cushman & Wakefield secara online pada Kamis (25/7).

“Unit rumah segmen atas juga terus mewakili sejumlah pasokan baru pada semester ini sebesar 38,3 persen dari total pasokan. Unit segmen menengah mengikuti dengan pangsa 24,3 persen, jadi dominannya pasokan baru untuk segmen atas mencerminkan optimisme pasar yang besar pada segmen ini yang sudah terlihat sejak periode semester sebelumnya,” ujar Arief Rahardjo, Direktur, Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia.

Pada bulan Juni 2024, rata-rata harga tanah di wilayah Jabodetabek mencapai Rp12.540.825/m2 yang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun sebesar 0,9 persen. Hal ini didorong antara lain oleh perkembangan infrastruktur transportasi yang berkontribusi pada kenaikan harga tanah.

Di sisi lain, berakhirnya insentif pembebasan PPN penuh dari pemerintah untuk pembelian rumah baru di bawah Rp5 miliar pada Juni 2024 telah berkontribusi pada rendahnya pasokan baru selama semester ini. Mulai Juli hingga Desember 2024 insentif yang diberikan menjadi diskon PPN 50 persen yang membuat pengembang fokus pada penjualan unit yang diserahterimakan sebelum Juni 2024.

Baca juga: Penjualan Rumah Besar Paling Terdongkrak Oleh PPN DTP

Bulan April 2024 Bank Indonesia (BI) juga menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen yang diprediksi akan memengaruhi dan mendorong peningkatan rata-rata suku bunga pinjaman KPR yang disalurkan bank. Untuk menyiasati ini kalangan pengembang dan perbankan harus memperkenalkan pilihan cara bayar yang kompetitif.

Dari sisi permintaan untuk segmen ini bisa disebut membaik secara pasti karena tingkat permintaan yang terus meningkat. Segmen menengah memimpin dengan 29,5 persen dari total permintaan diikuti segmen atas dan menengah atas 25,8 persen dan 25,5 persen dari total unit yang terjual.

Mayoritas permintaan atau sebesar 79 persen konsumen berasal dari kalangan pengguna (end user) yang merupakan kombinasi dari pemilik rumah pertama dan keluarga mapan yang mencari rumah lebih besar. Tingkat penyerapan bulanan rata-rata per perumahan adalah 13,6 unit dengan rata-rata nilai serapan per perumahan sebesar Rp33,3 miliar per bulan.

“Rata-rata nilai transaksi per unit naik menjadi sekitar Rp2,45 miliar, meningkat 18,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menandakan meningkatnya permintaan akan produk-produk di segmen yang lebih tinggi. Untuk wilayahnya, Tangerang memimpin dengan rata-rata penyerapan per perumahan tertinggi 15 unit per bulan disusul Bekasi sebesar 14 unit per bulan,” imbuh Arief.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini