Permintaan Rumah Terbanyak Masih di Segmen Menengah

Permintaan rumah di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi) dan Karawang tetap stabil selama semester I 2024, dengan tingkat penjualan keseluruhan 94,5 persen.
Didorong terutama oleh insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang dirilis sejak November 2023.
Rumah menengah (Rp1-1,7 miliar/unit) masih memimpin permintaan. Mewakili 29,5 persen dari total permintaan. Diikuti rumah kelas atas dan menengah atas, masing-masing 25,8 persen dan 25,5 persen dari total unit terjual.
Hal itu berbanding terbalik dengan pasokan rumah pada periode yang sama, yang didominasi oleh rumah kelas atas. Mencakup 38,3 persen dari total pasok, diikuti rumah menengah sebesar 24,3 persen. Sebagian besar permintaan rumah itu (79 persen) berasal dari end-user.
“Yaitu, end user yang baru pertama kali memiliki rumah, dan end user dari kalangan mapan yang mencari rumah yang lebih besar,” kata Arief Rahardjo, Direktur Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, saat memaparkan MarketBeat Q2 2024: Unveiling Greater Jakarta’s Retail Landscape versi Cushman & Wakefield Indonesia di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Baca juga: Penjualan Rumah Melesat, Harganya Meningkat
KPR perbankan tetap menjadi metode pembayaran yang paling disukai, mencakup 74 persen transaksi. Diikuti cicilan tunai (17 persen) dan pembayaran tunai (9 persen).
Kenaikan BI rate menjadi 6,25 persen pada April 2024, mempengaruhi dan mendorong peningkatan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Untuk mensiasatinya, bank dan pengembang memperkenalkan pilihan cara pembayaran yang kompetitif, seperti program cicilan uang muka atau KPR ekspres.
Meskipun insentif PPN dikurangi menjadi 50 persen, yang akan mempengaruhi penjualan rumah siap huni pada semester dua, Cushman memperkirakan pengembang tetap akan aktif meluncurkan produk-produk baru sebagai respons terhadap permintaan yang terus membaik.
“Dengan optimisme pasar dan berbagai insentif pemerintah untuk meningkatkan permintaan, pengembang akan terus menawarkan berbagai strategi promosi untuk menggerakkan penjualan sepanjang 2024,” tutup Arief.