Bank DKI Raih Laba Bersih Rp338,53 Miliar Pada Kuartal Dua
Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Romy Wijayanto menyatakan, pendapatan bunga Bank DKI per Juni 2024 tumbuh 4,95 persen secara tahunan menjadi Rp2,77 triliun, dari Rp2,64 triliun pada Juni 2023.
Namun, di sisi lain seiring tren peningkatan suku bunga perbankan, beban bunga Bank DKI juga mengalami peningkatan 11,53 persen menjadi Rp1,43 triliun dari Rp1,29 triliun.
“Tren kenaikan suku bunga itu diantisipasi Bank DKI dengan strategi manajemen likuiditas, di antaranya menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi biaya dana,” kata Romy seperti dikutip keterangan tertulis Bank DKI kemarin (30/7/2024).
Baca juga: Kuartal Dua Penyaluran Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 22,78 Persen
Romy menjelaskan, di tengah tren suku bunga tinggi (higher for longer), Bank DKI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) per Juni 2024 senilai Rp65,18 triliun. Terdiri atas giro Rp12,48 triliun, tabungan Rp10,99 triliun, dan deposito Rp41,70 triliun.
Dengan raihan DPK itu, Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank DKI naik menjadi 82,16 persen per Juni 2024, dibanding 75,06 persen pada Juni 2023. Sedangkan rasio lainnya, ROE 6,59 persen, ROA 1,11 persen, dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 87,02 persen.
Dari berbagai pencapaian kredit dan dana itu, sampai Juni 2024 aset Bank DKI tumbuh 0,34 persen menjadi Rp82,29 triliun dari Rp82,00 triliun pada Juni 2023. Sedangkan perolehan laba bersih tercatat Rp338,53 miliar.