Menhub: Kendaraan Otonom Akan Jadi Pilar Utama Sistem Transportasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, kendaraan otonomus berbasis teknologi, akan menjadi pilar utama dalam sistem transportasi ke depan. Karena itu seluruh pihak perlu mempersiapkan diri menggunakan kendaraan tanpa awak itu sebagai transportasi massal.
Menhub menyampaikan hal itu dalam sambutannya di acara Indonesia Electric Motor Show 2024 yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Menurut Budi Karya, transformasi transportasi di era digital akan makin dipengaruhi oleh teknologi otonomus (tanpa sopir). Kita telah melihat inovasi kendaraan yang mengadopsi teknologi otonom itu pada berbagai tingkat di Indonesia.
“Di IKN akan beroperasi trem otonom atau ART (Autonomous Rail Transit). Sebelumnya sudah ada LRT Jabodebek, Skytrain Soekarno-Hatta. Di masa depan, kendaraan otonom akan jadi pilar utama dalam sistem transportasi kita,” katanya seperti dikutip keterangan tertulis Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub.
Menhub menilai, kehadiran kendaraan otonomus dan kendaraan listrik berteknologi canggih, sangat baik untuk merangsang kemajuan teknologi transportasi Indonesia. Untuk itu seluruh pihak perlu mempersiapkan diri menyambut kehadiran kendaraan otonomus.
Budi Karya menyebutkan, Kemenhub tengah mengembangkan peraturan terkait penyelenggaraan trem otonom. Meliputi berbagai aspek, mulai dari sarana prasarana, manajemen lalu lintas, hingga sumber daya manusia dan pembiayaan.
“Kita sudah punya Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Peraturan ini perlu diubah terkait penyelenggaraan kendaraan otonomus. Regulasi kendaraan otonomus memang tidak mudah. Kami harus merekam apa yang telah diterapkan di negara maju, lalu memformulasikannya ke dalam regulasi,” jelas Menhub.
Baca juga: Pembangunan Jalannya Selesai, Kereta Magnet di IKN Uji Coba Agustus
Menhub berharap ke depan Indonesia tak hanya jadi pengguna, tapi juga mampu menjadi produsen kendaraan otonomus. Pasalnya, prospek perkembangan dan pendapatan dari kendaraan ini sangat besar.
Mengutip riset McKinsey, tahun 2035 industri kendaraan otonom secara global diprediksi menciptakan pendapatan USD300 – 400 miliar. Kendaraan otonomus dapat menghasilkan pendapatan yang besar, karena lebih efisien secara operasional, juga lebih aman karena minimnya kesalahan manusia.
“Mari terus mengkaji, membahas dan menyiapkan diri, karena kendaraan otonomus akan menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan kita sehari-hari,” kata Menhub. Hadir dalam acara itu Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub Robby Kurniawan.