Pemerintah Salurkan Subsidi KPR untuk 1.954.996 Rumah Selama 2015-2024

Sepanjang 2015 – 2024 (Agustus) pemerintah melalui Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sudah menyalurkan subsidi KPR senilai Rp146,21 triliun untuk 1.954.996 rumah.
Yaitu, subsidi KPR dengan skim Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP 1.119.063 unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) 30.422 unit, dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) 805.511 unit, ditambah subsidi bantuan uang muka (SBUM) untuk 1.529.585 unit rumah.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam sambutannya pada malam puncak Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2024 bertema “Digitalisasi Perumahan” di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Hapernas 2024 diisi rangkaian kegiatan, mulai dari penanaman pohon sampai Fun Run dan Fun Walk serta webinar dan obrolan santai tentang perumahan.
Hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mantan menteri perumahan, para pengembang dan Perumnas, bankir, para pejabat tinggi Kementerian PUPR dan kementerian/lembaga lain.
Baca juga: Segini Penyaluran KPR Subsidi FLPP di Papua Hingga Nasional
Ditjen Perumahan sendiri, sebut Iwan, selama 2015-2023 telah merealisasikan anggaran Rp67,11 triliun, untuk pembangunan rumah susun (rusun) 65.235 unit, rumah khusus (rusus) 37.516 unit, Bantuan Stimulan Pembangunan Rumah Swadaya (BSPRS) 1.432.278 unit, dan bantuan pembangunan PSU 220.665 unit.
“Tahun ini realisasi anggaran Ditjen Perumahan per 16 Agustus 2024 baru mencapai Rp4,95 triliun,” kata Iwan seperti dikutip keterangan tertulis Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perumahan yang diterima akhir pekan ini.
Yaitu, untuk pembangunan rusun 1.050 unit dari target 7.745 unit, rusun 447 unit dari target 2.705 unit, BSPRS 18.578 unit dari target 83.039 unit, dan bantuan pembangunan prasarana dan sarana umum (PSU) perumahan 12.613 unit dari target 19.650 unit.
Sementara untuk program sejuta rumah (PSR), Iwan menyatakan, realisasinya selama 2015-2023 mencapai 9.206.369 unit. Sedangkan tahun 2024 hingga 31 Juli sebanyak 617.622 unit. Dengan demikian total realisasi mencapai 9.823.991 unit.
“Capaian itu berdasarkan hasil pendataan pembangunan rumah yang diselenggarakan berbagai pemangku kepentingan secara nasional. Mulai dari kementerian/lembaga, pemda, pengembang, CSR perusahaan, sampai masyarakat secara swadaya,” jelas Iwan.