Penjualan Agung Podomoro Melesat Berkat Dukungan KPR Berbunga Rendah

Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat marketing sales (prapenjualan) Rp980 miliar selama Januari-Juli 2024. Melonjak sekitar 40 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp682 miliar.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menyatakan, marketing sales APLN mencatat kenaikan yang tinggi berkat inisiatif dan kejelian developer membaca kebutuhan pasar. Antara lain dengan menawarkan skema KPR yang mudah diakses untuk pembelian berbagai properti yang dikembangkan perseroan.
“Di tengah daya beli sebagian masyarakat yang menurun, KPR adalah solusi bagi konsumen untuk bisa membeli properti yang dibutuhkannya. Dukungan KPR dengan bunga yang kompetitif menjadi penyumbang utama penjualan properti APLN itu,” kata Justini dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Justini menjelaskan, pembelian properti dengan KPR memberikan manfaat baik bagi konsumen maupun perusahaan. KPR menjadi pilihan cara bayar yang mudah dan terjangkau bagi konsumen. KPR juga membantu perusahaan mempercepat pengembangan proyek-proyeknya.
Saat ini APLN mengembangkan berbagai proyek properti seperti Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang, dan Borneo Bay Residences di Balikpapan dekat Ibu Kota Nusantara (IKN).
Justini menyebutkan, selama semester I 2024 APLN juga berhasil mencatatkan laba komprehensif Rp62,2 miliar, dibanding semester I 2023 yang merugi Rp 53,2 miliar.
Penjualan dan pendapatan usaha APLN per Juni 2024 juga meningkat menjadi Rp1,89 triliun, dari Rp1,87 triliun pada akhir Juni 2023.
Baca juga: Pameran Easy Home Agung Podomoro Tawarkan Bunga KPR 2,75%
Selain mengoptimalkan strategi bisnis, APLN juga terus melakukan efisiensi operasional menyeluruh. Upaya ini berhasil meningkatkan laba kotor perseroan hingga 10 persen menjadi Rp729,8 miliar pada semester satu 2024.
“Hal ini mencerminkan komitmen kami memperkuat pertumbuhan penjualan, dan memastikan profitabilitas yang berkelanjutan di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” tutup Justini.