Minggu, September 7, 2025
HomeBerita PropertiKAI: Fasilitas Water Station Sudah Tersedia 101 Unit di Stasiun Kereta

KAI: Fasilitas Water Station Sudah Tersedia 101 Unit di Stasiun Kereta

PT Kereta Api Indonesia (KAI) selesai menyelenggarakan ASEAN Railway CEO (ARCEOs’) Conference ke-44 bertema “Driving Sustainability with Digital Innovation” di Bandung, 2-5 September 2024.

Salah satu momen penting dalam konferensi itu adalah perkenalan fasilitas ramah lingkungan di stasiun kereta yang dikelola KAI kepada para delegasi.

Yaitu, water station (tangki air minum) yang disediakan di stasiun kereta api jarak jauh dan perkotaan, yang menjadi langkah konkret KAI dalam mendukung keberlanjutan sosial dan lingkungan (SDGs).

Berkaitan dengan penyediaan fasilitas air minum itu, dalam konferensi Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengajak seluruh peserta membawa botol air isi ulang (tumbler) non-plastik, sebagai kampanye mengurangi sampah plastik sekali pakai.

“Kami ingin menyampaikan, sektor transportasi termasuk KAI juga harus berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Didiek seperti dikutip keterangan tertulis KAI kemarin.

Didiek menyebutkan, fasilitas water station telah tersedia 77 unit di stasiun kereta api di Jawa dan Sumatera. Ditambah 31 unit di stasiun kereta cepat Whoosh dan LRT Jabodebek.

Selain mengajak menggunakan tumbler selama melakukan perjalanan, para CEO kereta api di ASEAN yang menjadi delegasi ARCEOs’ 2024 itu juga diajak menjajal Whoosh, kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Mereka naik dari Stasiun Padalarang (Jawa Barat) menuju Stasiun Halim (Jakarta).

Ke-8 CEO tersebut berasal dari Keretaapi Tanah Melayu Berhad (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja), Lao National Railways (Laos), Philippine National Railways (Filipina), Myanma Railways (Myanmar), dan State Railway of Thailand (Thailand).

Selain penumpang lokal, sejak beroperasi 17 Oktober 2023 Whoosh juga telah melayani lebih dari 200 ribu penumpang dari 154 negara. Sebanyak 137 ribu penumpang berasal dari Asia Tenggara, dengan 85 ribu di antaranya berasal dari Malaysia.

“Indonesia merupakan negara yang memimpin sektor perkeretaapian di Asia Tenggara. Salah satu indikatornya, Indonesia menjadi pionir pengoperasian kereta cepat di Asia Tenggara,” kata Dwiyana Slamet Riyadi, Direktur Utama KCIC, operator Whoosh, melalui keterangan tertulis.

Baca juga: KAI Sediakan Air Minum Gratis di Seluruh Stasiun LRT Jabodebek

Pada kesempatan itu para CEO kereta api dari ASEAN mendapatkan penjelasan mengenai perjalanan Whoosh sejak masa konstruksi hingga akhirnya beroperasi sejak medio Oktober 2023.

Saat membuka ARCEOs’ Conference, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, pembangunan sektor perkeretaapian di Indonesia sudah berada di jalur yang tepat dengan perkembangan yang signifikan.

Hal itu tercermin dari pengeoperasian Whoosh yang kemudian menjadi buah bibir, bukan hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara Asia dan Eropa.

Karena itu Menhub berharap semua pihak memanfaatkan momentum itu sebaik mungkin, dengan menjalin kerja sama dan hubungan yang lebih erat satu sama lain.

Selain Whoosh, perkembangan sektor perkeretaapian di Indonesia juga terjadi di perkotaan, seperti MRT Jakarta, LRT Jabodebek dan LRT Palembang, serta yang terbaru trem otonom di IKN yang sudah melewati tahap uji coba.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini