Pembiayaan Syariah Terus Meningkat, Tapi Pangsa Pasarnya Masih Kecil

Pembiayaan perbankan syariah per Juli 2024 mencapai Rp597,89 triliun, tumbuh 11,92 persen secara tahunan (yoy). Periode yang sama tahun lalu nilai pembiayaan perbankan syariah tercatat Rp569,37 triliun. Sebagai perbandingan, penyaluran kredit konvensional pada Juli 2024 hanya tumbuh 11,6 persen.
Secara global, ekonomi syariah (eksyar) Indonesia 2024 berdasarkan laporan SGIE Report berada di peringkat ke-3 di bawah Malaysia dan Arab Saudi, meningkat 1 peringkat dibanding tahun lalu.
Hal itu terungkap saat peluncuran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa di Surabaya, Jum’at (13/9/2024), yang diadakan Bank Indonesia (BI) dengan tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa”, 13-15 September 2024.
FESyar Jawa 2024 yang diisi aneka kegiatan itu, merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11, yang akan diselenggarakan di Jakarta, 30 Oktober–3 November 2024.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam sambutannya saat pembukaan FESyar Jawa 2024 menyatakan, perlunya memacu eksyar melalui sinergi erat dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan berbagai stakeholders-nya.
BI berperan sebagai “AIR” (Akselerator, Inisiator, dan Regulator). Yaitu, berkoordinasi dengan berbagai stakeholder mendorong percepatan program eksyar, memprakarsai inovasi program pengembangan eksyar, dan penerbitan regulasi.
Akselerasi eksyar perlu didukung dengan perluasan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan penguatan multiplier effect eksyar. “Dalam hal ini digitalisasi menjadi kunci,” kata Destry seperti dikutip keterangan tertulis BI, Jum’at (13/9/2024).
Untuk itu BI bersama mitra terkait bersinergi mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah di Jawa melalui 3 inovasi digital dengan fokus pada perluasan literasi, pengembangan keuangan mikro, dan instrumen sosial ekonomi pemberdayaan umat.
Baca juga: Pembiayaan Syariah Tumbuh Lebih Tinggi Dibanding Kredit Konvensional
Pertama, digitalisasi literasi keuangan inklusif dan syariah dengan mengoptimalkan kolaborasi kanal komunikasi Kantor Perwakilan BI dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi.
Kedua, digitalisasi ekosistem halal end-to-end melalui pembentukan halal center, pengembangan database UMKM halal se-Jawa, dan fasilitasi onboarding pembiayaan UMKM bekerja sama dengan Baitul Maal KNEKS.
Ketiga, digitalisasi dan optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) melalui kerja sama platform Satu Waqaf Indonesia (SWI) khusus Jawa. Ketiga program inovatif itu diluncurkan dalam FESyar Jawa 2024.
Kendati pembiayaan syariah terus tumbuh di atas kredit perbankan konvensional, secara nasional pangsa pasarnya terhadap total kredit perbankan baru 7,38 persen per Maret 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan tahun 2028 market share perbankan syariah bisa mencapai 18 persen.