Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiInilah Sejumlah Infrastruktur yang Dibangun Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Inilah Sejumlah Infrastruktur yang Dibangun Selama 10 Tahun Pemerintahan Jokowi

Infrastruktur adalah fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2019 dan 2019-2024). Untuk itu selama 10 tahun pemerintahannya, Jokowi mengalokasikan dana lebih dari Rp1.315 triliun untuk pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur tersebut bisa dirumuskan dalam 2 kategori.

Pertama, infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi. Misalnya, jalan, jalan tol, energi, dan bendungan.

Kedua, infrastruktur sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi, dan irigasi.

“Infrastruktur dasar ini merupakan modal penting untuk mendukung infrastruktur perekonomian,” kata Menteri Basuki seperti dikutip keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR akhir pekan ini.

Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan 53 dari target 61 unit bendungan.

Di antaranya bendungan Sepaku Semoi, Ameroro, Leuwikeris, Way Sekampung, Kuningan, dan bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, NTT, yang baru beberapa hari lalu diresmikan Presiden Jokowi.

Total ada 6 bendungan yang dibangun di NTT selama 2015-2024. Empat di antaranya sudah selesai. Dua lagi dalam proses pembangunan dan ditargetkan kelar tahun depan. Yaitu, bendungan Manikin dan Mbay.

Pembangunan bendungan juga harus diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya. “Dengan begitu bendungan yang dibangun dengan biaya besar itu, dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir ke sawah-sawah milik petani,” jelas Basuki.

Untuk itu selama 2014-2024 Kementerian PUPR sudah membangun 1.228.440 ha jaringan irigasi, dan merehabilitasi 4.647.547 ha jaringan irigasi.

Selain itu Kementerian PUPR juga menyelesaikan 1.371 embung, 493 buah pengendali sedimen dan lahar, dan 2.154 km pengendali banjir dan pengaman pantai.

Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan 2.432 km pembangunan jalan tol.

Salah satunya yang baru diresmikan Presiden Jokowi adalah jalan tol Stabat-Tanjung Pura dan tol Tebing Tinggi – Serbelawan – Sinaksak sepanjang 72 km, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.

“Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan, akan mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri,” jelas Basuki.

Melalui Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan 5.999 km pembangunan jalan baru, 125.904 meter jembatan, 583 buah jembatan gantung, dan 27.673 meter flyover/underpass.

Salah satu flyover yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Flyover Djuanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.

Di bidang permukiman, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 36.380 ltr/dtk, sehingga akses air minum layak mencapai 93 persen dari total populasi.

Kemudian, penanganan kawasan permukiman 94.321 ha, penanganan sampah dan sanitasi 13,7 juta KK, sehingga akses sanitasi layak mencapai 82 persen dari total populasi.

Baca juga: Pembangunan Transportasi Udara Diklaim Maju Pesat di Era Jokowi

Lalu pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu 15 kawasan, serta pembangunan, rehabilitasi atau renovasi sarana pendidikan, olahraga, dan pasar 5.939 unit. Rabu (2/10/2024) Presiden Jokowi meresmikan serentak 7 PLBN.

Yakni, PLBN Napan di NTT dengan biaya Rp128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepri Rp145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalbar Rp226 miliar, PLBN Sei Nyamuk Kaltara Rp248 miliar, PLBN Labang Kaltara Rp210 miliar, PLBN Long Nawang Kaltara Rp243 miliar, dan PLBN Yetetkun Papua Selatan Rp146 miliar.

Di bidang perumahan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan membangun 10,2 juta unit rumah dengan kontribusi APBN melalui Program Sejuta Rumah. Kemudian 1,49 juta unit rumah melalui program Rumah Swadaya/Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), 40.347 unit rumah khusus dan 71.731 unit rumah susun.

Salah satu rusun yang baru saja diresmikan adalah Rusun Universitas Muhammadiyah Semarang, yang terdiri dari 1 tower setinggi 3 lantai berisi 43 unit hunian yang mampu menampung 168 mahasiswa.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini