Sabtu, September 6, 2025
HomeBerita PropertiJembatan Layang Rel Kereta Simpang Joglo Beroperasi, Kemacetan Diharapkan Terurai

Jembatan Layang Rel Kereta Simpang Joglo Beroperasi, Kemacetan Diharapkan Terurai

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, jalur kereta api layang Simpang Joglo di Solo, Jawa Tengah, beroperasi paling lambat 1 November 2024 setelah melewati tes beban pada 23 dan 24 Oktober.

Menhub Budi Karya mengungkapkan hal itu saat meninjau progres pembangunan jembatan rel kereta api layang tersebut, Minggu (13/10/2024).

Menhub mengecek progres pembangunan rel kereta api layang Simpang Joglo dengan kereta lori dari Stasiun Kadipiro, yang berarti lintasan dari arah Semarang ke Solo praktis sudah bisa dilalui.

Namun, untuk memastikan daya dukung rel kereta layang Simpang Joglo memenuhi persyaratan, Kemenhub bekerja sama dengan Kementerian PUPR melakukan tes beban terlebih dulu pada 23 dan 24 Oktober.

“Bila lulus tes beban, operasional rel kereta api layang Simpang Joglo bisa dilakukan paling lambat 1 November,” kata Menhub seperti dikutip keterangan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub.

Sebelumnya saat kereta api melintas di Simpang Joglo yang memiliki 7 simpang, selalu terjadi kemacetan panjang yang rawan kecelakaan. Dengan pembangunan rel kereta api layang, Menhub berharap kemacetan di Simpang Joglo dapat terurai dan keselamatan meningkat.

“Jembatan ini memiliki dua fungsi. Satu fungsi fungsional, di sini pusat dari kemacetan, ada 7 jalur yang melintas di simpang ini. Dengan adanya elevated (rel kereta layang) dan underpass, jalurnya seperti layaknya simpang empat, bukan simpang tujuh lagi,” jelas Budi Karya.

Baca juga: Pembangunan Jalannya Selesai, Kereta Magnet di IKN Uji Coba Agustus

Setelah mengecek rel kereta api layang di Simpang Joglo, Menhub meninjau beautifikasi Stasiun Klaten yang per 10 Oktober 2024 progresnya sudah mencapai 80,52 persen.

Beautifikasi mencakup antara lain hall utama, fasilitas umum, musala, toilet, hall ticketing, selasar dan peron, ruang tunggu luar, ruang kantor, bangunan ekspidisi, kantong parkir, landscape, area parkir, dan bekas rumah dinas.

Stasiun Klaten merupakan bagian dari jalur kereta api pertama di Indonesia yang diresmikan pada 9 Juli 1871, dan juga stasiun pertama yang dibangun antara Solo-Jogja.

“Beautifikasi Stasiun Klaten dilakukan untuk kenyamanan pelanggan, karena stasiun ini menjadi salah satu titik aglomerasi dari Solo hingga Purworejo,” ujar Menhub.

Kemenhub juga berencana membangun stasiun di seberang arah terminal. Jadi, stasiun eksisting untuk kereta jarak jauh, stasiun baru untuk kereta lokal yang dalam sehari bisa melayani 24 perjalanan.

Berita Terkait

Ekonomi

Berita Terkini