Sabtu, September 6, 2025
HomeNewsEkonomiDunia Usaha Kurangi Pekerja, Pertumbuhan Upah Melorot

Dunia Usaha Kurangi Pekerja, Pertumbuhan Upah Melorot

Penggunaan tenaga kerja oleh dunia usaha pada triwulan III-2024 terindikasi masih tumbuh dengan saldo bersih tertimbang (SBT) 2,91 persen. Namun, pertumbuhannya melorot dibanding SBT tenaga kerja triwulan II yang mencapai 4,93 persen.

Hal itu terungkap dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia (BI) beberapa hari lalu. SBT adalah hasil perkalian saldo bersih (SB) sektor usaha dengan bobot sektor usaha tersebut sebagai penimbang. Sedangkan SB adalah selisih antara persentase responden yang menjawab “meningkat” dan yang menjawab “menurun”.

Sektor yang SBT tenaga kerjanya masih meningkat, antara lain konstruksi sejalan dengan aktivitas proyek konstruksi dan real estate. Sedangkan sektor yang lain menurun.

Pada triwulan IV pertumbuhan penggunaan tenaga kerja oleh dunia usaha diperkirakan makin merosot, dengan SBT 2,40 persen dibanding 2,91 persen pada triwulan III. Penyumbang terbesar pertumbuhan penggunaan tenaga kerja itu adalah sektor jasa keuangan.

Sementara itu perkembangan upah tenaga kerja mengikuti kinerja dunia usaha yang melemah. Pelemahan itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha triwulan III-2024 sebesar 14,40 persen, merosot dibanding SBT triwulan II yang tercatat 17,20 persen.

baca juga: Pekerja Manufaktur Memang Terus Berkurang, Ini Buktinya

Pada semester II-2024 menurut SKDU-BI upah tetap tumbuh, tapi melambat dibanding semester I-2024 dan stabil dibanding semester II-2023.

Tercermin dari saldo bersih (SB) upah 12,96 persen pada semester II, jauh lebih rendah dibanding SB upah semester I yang mencapai 39,34 persen, namun relatif stabil dibanding SB upah semester II-2023 yang mencapai 12,97 persen. “SB upah pada seluruh sektor di semester dua tercatat melambat dibanding semester sebelumnya,” tulis SKDU BI.

Sedangkan kondisi margin usaha pada semester II-2024 diperkirakan meningkat tipis 17,92 persen, dibanding 17,48 persen pada semester I dan 17,69 persen pada semester II-2023.

Peningkatan margin usaha tertinggi tercatat pada sektor jasa lainnya. Sementara rata-rata margin usaha sektor industri pengolahan pada semester II menurun, baik dibanding semester I-2024 maupun semester II-2023.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini