Minggu, September 7, 2025
HomeNewsEkonomiKredit 2024 Diprediksi Tumbuh 11,4 Persen Dibanding 10,4 Persen Tahun Lalu

Kredit 2024 Diprediksi Tumbuh 11,4 Persen Dibanding 10,4 Persen Tahun Lalu

Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) yang dirilis beberapa hari lalu menyatakan, pada triwulan IV 2024 penyaluran kredit diperkirakan kembali meningkat setelah merosot pada triwulan III 2024.

Hal itu terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) prakiraan penyaluran kredit baru triwulan IV 2024 sebesar 88,3 persen.

Jauh lebih tinggi dibanding SBT triwulan III yang tercatat 80,6 persen, kendati tetap masih lebih rendah dibanding SBT triwulan II yang mencapai 89,1 persen.

Prioritas utama responden yang disurvei dalam penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 masih sama. Yaitu, kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Pada kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah/aparteman (KPR/KPA) masih menjadi prioritas, diikuti kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Menurut sektor, prioritas penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 adalah sektor perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan perantara keuangan.

Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan IV 2024 diperkirakan lebih ketat. Terindikasi dari indeks lending standard (ILS) yang bernilai positif 2,2 persen.

Standar penyaluran kredit yang lebih ketat yang diterapkan pada semua aspek itu, diperkirakan terjadi pada seluruh jenis kredit, terutama menyangkut aspek persyaratan adiministrasi.

Sedangkan menyangkut suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, dan jangka waktu kredit diperkirakan lebih longgar.

Baca juga: Penyaluran Kredit Lesu, Ekonomi Makin Lemot pada September 2024

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada triwulan IV 2024 juga diperkirakan meningkat. Terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 89,3 persen dibanding 84,5 persen pada triwulan III.

Kendati begitu, secara tahunan (yoy) pertumbuhan DPK sampai akhir tahun 2024 dengan SBT sebesar 89,3 persen itu, tetap jauh lebih rendah dibanding tahun 2023 dengan SBT 93,7 persen.

Peningkatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada semua instrumen. Yaitu, tabungan (SBT 93,2 persen), deposito (SBT 88,8 persen), dan giro (SBT 85,5 persen).

Responden memperkirakan outstanding kredit hingga akhir tahun 2024 akan tumbuh 11,4 persen secara tahunan (yoy), dibanding realisasi pertumbuhan kredit 2023 yang tercatat 10,4 persen.

Berita Terkait

Ekonomi

Belasan Investor Kazakhstan Lirik IKN

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia...

Program Perumahan Salah Satu yang Diharapkan Buka Lapangan Kerja

Pemerintah terus menjalin kolaborasi dengan pelaku usaha untuk membuat...

Menko Airlangga Minta Pengusaha Tahan PHK dan Buka Program Magang Berbayar untuk Sarjana Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pengusaha...

Berita Terkini